Skip to main content

Cegah Covid, Perumahan Koveri Beringin Menjadi Pemenang Lomba kampung Siaga Covid-19

 

Salah satu Flyer himbauan sehat (Dokumentasi Pribadi)

  LPMReference.com,-  Lomba siaga covid 19 ini diselenggarakan oleh kelurahan Beringin. Tujuannya, selain meningkatkan motivasi warga, juga sebagai upaya percepatan, penanganan, bahkan antisipasi  Covid 19. Lomba yang dilaksanakan sejak bulan oktober tersebut, memiliki indikator-indikator penilaian guna melawan covid 19, yang tidak disangka dimenangkan oleh perumahan koveri RW 09, Rabu (18/11/2020).

Menurut Rozak selaku Ketua Rw 09 menuturkan bahwa Lomba kampung siaga covid-19 memang diadakan dibeberapa kelurahan, salah satunya ialah dikelurahan Beringin sendiri. Perumahan Koveri RW 09 terpilih menjadi pemenang karena masyarakat nya yang sangat antusias bergotong royong demi menjadikan lingkungannya bebas dari COVID-19. 

    "Perumahan ini terbagi menjadi 2 RW, yaitu RW 09 & 10, kami sebagai pengurus sangat bersyukur dan puas atas menangnya RW 09 yang saya pimpin ini, sebab menjadikan lingkungan yang seperti sekarang ini butuh tenaga, fikiran, materi juga dukungan", Ujarnya.

Penyediaan alat cuci tangan oleh RW 09 (Dokumentasi Pribadi)


    Dari penuturannya, adapun upaya yang dilakukan oleh warga 09 untuk memenuhi kriteria kampung siaga covid-19 diantaranya ialah :

1. Membuat tempat untuk mencuci tangan sebelum memasuki rumah dan tempat umum, seperti masjid dan balai rw. Menyambungkan aliran air menggunakan paralon dan memasang keran air disetiap depan rumah warga juga menyediakan sabun cuci tangan. 

2. Mengecek suhu setiap kali memasuki area RW 09

3. Wajib menggunakan masker bagi seluruh warga baik anak- anak maupun dewasa dan lansia. Bila ada kegiatan  yang melibatkan banyak warga maka diwajibkan untuk memakai face shield.

4. Mengadakan penyemprotan disinfektan setiap seminggu dua kali. Penyemprotan ini dilakukan oleh bapak bapak warga RW 09 yang jadwalnya telah diatur oleh pengurus siaga covid setempat. 

5. Mengadakan penyuluhan mengenai covid-19 kepada masyarakat setempat bagaimana cara mencegah dengan tetap melakukan aktivitas seperti biasa atau New Normal.

6. Memasang Spanduk-spanduk dipinggir jalan dan tempat umum mengenai informasi pencegahan covid-19, gejala nya, tata cara ibadah dimasjid selama pandemi dan lain sebagainya. 

Sebab haltersebut RW 09 memenangkan lomba KAMPUNG SIAGA COVID-19 karena kriteria telah terpenuhi dan mendapat nilai 95 untuk kerapihan, kekompakan dan kedisiplinan nya dalam melaksanakan lomba ini yang dipantau dalam satu bulan selama penilaian.

  Menurut Mardinah selaku Pengurus gugus covid RW 09, berharap semoga dapat mengambil contoh yang baik dari RW yang menang. Seraya menghimbau jikalaupun ada yang terpapar segera dilakukan penanganan.

    "Dengan ini kami harap kampung atau RW lainnya bisa mengambil contoh  yang baik dari RW kami, karena menangnya RW 09 tidak terlepas dari kerja sama yang kuat antar warganya untuk mencegah virus corona masuk ke sekitar kami, bila pun ada yang sudah terkena dan diisolasi kerumah sakit, untuk makan sehari hari keluarganya masyarakat sekitar membantunya dengan memasak makanan-makanan sehat dan dukungan lainnya", tutupnya.


Pewarta : Lulu khairun Nisa

Redaktur : Amatul Noor

    

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe