Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2021

Hamba Gadget

  Pengabdi Gadget, Jangan Menjadi Hamba Online  (Sumber : https://tandaseru.id/?p=18282) Sekitar tahun 2009 lalu, ketika ada orang yang sedang membaca sms atau telpon maka akan disebut orang yang agak gila. Hal tersebut di  karenakan seseorang sedang berbicara sendiri pada handphone atau senyum-senyum ketika mambaca sms. Tampaknya stigma tersebut tidak berlangsung lama. Beberapa tahun kemudian hal yang mulanya dianggap strees atau gila, mulai diterima oleh masyarakat. Sesuai dengan konsep masuknya budaya baru yang awalnya pasti ditolak. Namun, seiring berjalannya waktu akan diterima dan diikuti secara tidak sadar maupun secara sadar oleh masyarakat. Kemajuan bidang telekomunikasi sangat membantu masyarakat kala itu. Waktu begitu cepat berjalan, selaras juga dengan perkembangan handphone  yang semakin dilengkapi dengan berbagai macam fitur. Pada waktu itu, handphone dengan fitur musik mulai bermunculan. Hal tersebut berimbas pada bangkrutnya masyarakat yang bermatapencaharian sebagai

Dilema Pandemi Covid-19, Menurunnya Pendapatan Warga Hingga Alih Profesi Nelayan Desa Leran, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang

  Suasana Warga Nelayan Yang Menjual Ikan Hasil Tangkapannya Ditengah Pandemi Covid-19 (Sumber foto: https://www.mongabay.co.id/2020/12/28/catatan-akhir-tahun-perjuangan-masyarakat-pesisir-keluar-dari-tekanan-pandemi-covid-19)   Desa Leran merupakan desa di Kecamatan Sluke yang letaknya paling barat atau berbatasan langsung dengan Kecamatan Lasem. Mayoritas penduduk desa ini bermata pencaharian dengan mengandalkan sumber daya pesisir dan laut yang dimiliki, mengingat letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa.  Dengan posisi yang dimiliki, desa ini menanggung beban dan konsekuensi atas kondisi alam yang mereka miliki. Akibatnya, berdampak pula terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakatnya, terlebih lagi mereka bergulat dengan pandemi Covid-19 yang sudah menjadi bagian dari tubuh masyarakat sejak tahun 2020 silam.  Dari awal mula virus Covid-19 ini ditetapkan sebagai pandemi, semua aktivitas di seluruh bidang kehidupan menjadi rancu, tak terkecuali juga di bidang perek

Kegiatan Keagamaan Saat Pandemi Covid-19 di Kota Semarang

Suasana warga Semarang gelar sholat Ied di tengah pandemi covid-19 (sumber foto : https://www.viva.co.id/amp/berita/nasional/1372319-suasana-warga-semarang-gelar-sholat-id-di-tengah-pandemi-covid-19) Pandemi virus corona Covid- 19 menjadi sebuah momok bagi semua  aspek kehidupan. Termasuk dalam aspek agama, hal tersebut tidak menjadi alasan untuk tidak bisa melakukan ibadah. Namun, pada masa pandemi Covid-19, kegiatan ibadah harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Menurut Pemkot Semarang, kasus Covid-19 terbaru totalnya mencapai 37.536 dengan kasus suspek 62, kasus probable 22, kasus perawatan 290, kasus sembuh 27.034 dan kasus meninggal 1.983 (https://siagacorona.semarangkota.go.id; jumat 21 mei 2021. 13:19).  Melihat kasus tersebut, sebelumnya Pemerintah Kota Semarang sudah membuat kebijakan dalam menanggulangi bertambahnya angka kasus Covid-19. Pemkot Semarang lebih dahulu mengeluarkan surat edaran tentang panduan penyelenggaraan kegiatan keagamaan di ruma