![]() |
Pengabdi Gadget, Jangan Menjadi Hamba Online (Sumber : https://tandaseru.id/?p=18282) |
Sekitar tahun 2009 lalu, ketika ada orang yang sedang membaca sms atau telpon maka akan disebut orang yang agak gila. Hal tersebut di karenakan seseorang sedang berbicara sendiri pada handphone atau senyum-senyum ketika mambaca sms. Tampaknya stigma tersebut tidak berlangsung lama. Beberapa tahun kemudian hal yang mulanya dianggap strees atau gila, mulai diterima oleh masyarakat. Sesuai dengan konsep masuknya budaya baru yang awalnya pasti ditolak. Namun, seiring berjalannya waktu akan diterima dan diikuti secara tidak sadar maupun secara sadar oleh masyarakat. Kemajuan bidang telekomunikasi sangat membantu masyarakat kala itu.
Waktu begitu cepat berjalan, selaras juga dengan perkembangan handphone yang semakin dilengkapi dengan berbagai macam fitur. Pada waktu itu, handphone dengan fitur musik mulai bermunculan. Hal tersebut berimbas pada bangkrutnya masyarakat yang bermatapencaharian sebagai penjual vcd atau dvd. Saya tidak bisa membayangkan berapa banyak orang yang kehilangan mata pencahariannya karena kemajuan teknologi handphone. Pada saat itu juga, mulai berkembang sms gratis yang secara tidak langsung mempersibuk anak-anak sekolah untuk bermain handphone dengan sms. Entah penting atau tidak, hampir setiap hari anak-anak sekolah gemar menyita waktunya dengan bermain handphone. Efek yang ditimbulkan juga sangat luar biasa, waktu untuk belajar menjadi lebih berkurang. Kehidupan sosial pun juga mulai memudar. Pelan tapi pasti anak-anak mulai dengan sikap anti sosial. Permainan tradisional yang menyehatkan juga semakin menghilang. Tawa masa anak-anak ketika bermain bersama akan jarang terdengar lagi.
Setelah itu, perkembangan mulai merambah pada jaringan internet yang semakin mudah untuk didapatkan. Sejalan dengan hal tersebut, mulai berkembangnya aplikasi chatting yang terkenal yaitu facebook. Kembali lagi sasaran penggunannya adalah para remaja dan pemuda. Ramai-ramai juga penyedia jasa kartu internet meledak menawarkan gratisan berinternet atau paket internet. Kembali lagi pada masa muda yang asyik disibukan dengan facebook. Terdapat fitur yang dapat menampilkan foto-foto membuat semakin menarik perhatian. Banyak juga yang dimanfaatkan untuk mencari teman atau pasangan, kemudian menjadi pacaran dan berlanjut tunangan hingga pernikahan. Namun, yang banyak dilakukan ketika itu membiarkan waktu terbuang sia-sia hanya untuk melihat foto-foto dari facebook. Kembali lagi banyak hal positif semakin menghilang. Seperti waktu untuk belajar, bermain di dunia nyata, olah raga dan lain sebagainya.
Setelah cukup lama fecebook berkuasa, kemudian muncul lagi perkembangan handphone yang semakin canggih. Kecanggihan itu juga di ikuti dengan aplikasi chatting yang bernama Blackberry mesenggers. Berbeda dengan facebook yang fiturnya lebih ke umum. BBM bersifat lebih privacy yang hanya bisa berteman jika memasukkan pin pada kontak. Mirip dengan fitur sms. Namun BBM lebih bagus dan terdapat juga foto-foto seperti facebook. Jadi, BBM adalah perpaduan antara fitur sms dengan fitur facebook. Kembali lagi ramai-ramai menggunakan aplikasi ini, karena di anggap saat ini tidak begitu penting aplikasi tersebut yang ada hanya membuang waktu banyak untuk sekedar chatting dengan kecepatan penuh. Berbeda dengan sms yang memerlukan waktu beberapa menit, dengan BBM hanya dengan hitungan detik bisa terbalas langsung dan terkirim dengan cepat. Uang sudah tidak terlalu difikirkan lagi untuk membeli handphone dengan teknologi lebih canggih. Hal itu juga didukung dengan peran orang tua yang terus menuruti keinginan anaknya dengan membelikan model handphone terbaru. Katanya, orang tua tidak ingin anaknya tertinggal oleh zaman.
Singkat cerita perkembangan telekomunikasi sekarang masuk pada aplikasi game online. Munculnya game online di kalangan remaja dan muda disambut dengan antusiasme yang luar biasa sehingga dapat dengan mudah untuk terbawa arusnya. Bahkan tanpa ragu-ragu bersedia mengeluarkan uang untuk paket internet dan juga menyediakan waktu untuk bermain game. Tampaknya tidak hanya rokok dan bahan adiktif saja yang memberikan efek kecanduan. Di era sekarang game online pun ternyata lebih berbahaya dari pada produk-produk yang selama ini dianggap membawa pengaruh buruk. Jika tidak percaya tayangan berita di televisi atau media youtube menampilkan efek dari game online.
Orang-orang sekarang jika diberi pilihan antara ketinggalan gadget atau ketinggalan dompet, pasti lebih memilih ketinggalan dompet. Aktivitas keseharian orang sekarangpun tidak dapat dilepaskan dari gadget. Pagi-pagi sekali ketika bangun tidur mengecek handphone, kemudian salat lalu setelah selesai melaksanakan salat yang dilihat handphone lagi dan terus menerus sampai akan tidur lagi. Seolah handphone menjadi teman sejatinya atau bahkan kemudian hari akan menjadi bagian dari tubunya, yang ketika tidak ada akan merasa ada yang kurang. Maka mungkin sekarang ini banyak orang yang menghamba pada gadget dan itu terus terjadi.
Bangsa berkembang yang belum begitu paham efek dari penggunakan handphone atau gadget yang berlebihan, hanya akan terpana dengan kemajuan-kemajuan yang terus muncul dan berkembang. Gempuran kemajuan terus menyerang negara berkembang dengan datangnya handphone atau yang sekarang lebih sering disebut gadget atau gawai. Kalau tidak dilakukan antisipasi, anak-anak penerus bangsa akan mengalami kebingungan ketika nanti saatnya ia menggantikan diposisi strategis. Terlebih bagi Indonesia yang akan mendapat bonus demografi pada sekitar tahun 2030-an. Bonus demografi itu bisa menjadi perubahan yang secara besar kearah kemajuan atau justru menjadi malapetaka untuk kehancuran bangsa. Dengan pola-pola yang ada sekarang tampaknya begitu berat melihat optimisme tersebut. Namun, selalu ada semangat untuk berfikir bahwa yakin Indonesia bisa melalui itu dengan membawa kemajuan yang berarti.
Dalam sebuah buku pengantar filsafat di tuliskan efek kemajuan sekarang ini, olahan bangsa maju untuk memperpuruk bangsa berkembang merangkak maju. Dalam merangkaknya negara yang sudah bisa berjalan sesuka hatinya memperlambat, bahkan menjegal kawannya yang baru bisa merangkak. Pilihanya hanya dua, tetap semangat untuk terus berusaha merangkak hingga bisa berdiri dan jalan atau justru tertidur dan menyerahkan dengan keadaan. Di Amerika Serikat ilmuwan sadar ketika televisi berkembang. Bahwa menonton film akan membuat otak berhenti berkembang. Karena otak tidak memerlukan pemikiran lagi untuk mencernanya. Berbeda dengan membaca, akan membuat sel-sel otak berkembang karena membaca akan membuat otak berpikir untuk membentuk pola-pola sehingga apa yang kita baca dapat tercerna. Dengan keadaan itu mulailah diterapkan peraturan pembatasan menonton televisi, untuk mengatasi hal tersebut dalam kacamata psikologi ada yang namanya dopamin detox yaitu puasa untuk membatasi diri untuk melakukan kegiatan yang mengahsilkan dopamin. Dopamin sendiri singkatnya adalah hormon yang ada di otak yang berfungsi untuk memicu rangsangan ke seluruh tubuh. Dalam hal ini dopamin detox adalah untuk membatasi penggunaan gadget. Untuk lebih lengkapnya tentang dopamin detox bisa dicari infonya lebih banyak lagi di internet.
Penulis : Hawwin AFM, Alumni Mahasiswa Ilmu Politik 2021. Tulisan ini ditulis pada 10-10-2018
Redaktur : Ayu Nindika Parastuti
Komentar
Posting Komentar