Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2022

Debat Kandidat Calon Ketua ORMAWA FISIP

  LPM Reference -  Panitia Pemungutan Suara Mahasiswa (PPSM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang menyelenggarakan debat kandidat calon ketua ORMAWA FISIP di ruang A9 Gedung FISIP, Senin (19/12/2022). Pemilihan Mahasiswa atau PEMILWA merupakan agenda rutinan yang dilaksanakan setiap setahun sekali oleh UIN Walisongo Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk memilih calon ketua HMJ, Dema Fakultas, dan Dema Universitas. Pelaksanaan PEMILWA sendiri diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) di tingkat Universitas, sedangkan di tingkat Fakultas diselenggarakan oleh Panitia Pemungutan Suara Mahasiswa (PPSM) Pada kesempatan kali ini, ajang PEMILWA sudah sampai pada tahap debat kandidat calon ketua ORMAWA. Kegiatan debat  kandidat merupakan rangkaian kegiatan dari PEMILWA yang dicanangkan oleh KPM dan PPSM. Selain itu juga terdapat beberapa calon ketua ORMAWA FISIP yang turut meramaikan ajang kontestasi PEMILWA 2022. Terdapat satu calon dar

Politik Identitas dan Politik Kebencian

  https://www.freepik.com/free-vector/political-debate-concept-illustration_11088614.htm#query=politics&position=46&from_view=search&track=sph Kehidupan manusia secara umumnya selalu dilingkupi dalam ruang dan waktu. Kata-kata tersebut termaktub di dalam setiap buku-buku pengantar ilmu sejarah. Dalam ilmu sosiologi, kita akan mengenal 2 konsep entitas , yaitu masyarakat dan individu. Kedua entitas ini juga menghasilkan dua paradigma yang sangat ekstrim, yaitu paradigma fakta sosial yang memandang bahwa masyarakat lah yang mempunyai kehendak atas berbagai perubahan terhadap individu yang tinggal dalam ruang dan waktu tertentu, sedangkan paradigma yang satu lagi, yaitu paradigma definisi sosial mengatakan bahwa kehidupan sosial bermasayarakat dipengaruhi oleh individu di dalamnya. Memahami sebuah entitas , yakni individu akan membawa kita ke dalam filsafat eksistensialisme , terutama ketika mendapati perkataan dari seorang filsuf eksistensialisme yaitu Jean Paul Satre me