Skip to main content

Kemenpora Ajak Aktivis UIN Walisongo Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Foto : Sedang berlangsungnya Diskusi Interaktif bersama Sekertaris Deputi Pengembangan Pemuda, Kemenpora RI.

LPMReference.com - Diskusi Interaktif yang diselenggaran oleh Senat Mahasiswa (Sema) UIN Walisongo, Mengangkat Tema tentang : Peran Organisasi Mahasiswa Dalam Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Diselenggarakan di Lantai 3, Gedung A Fakultas Ilmu sosial dan ilmu politik (Fisip) UIN Walisongo Semarang. Narasumber yang dihadirkan, yaitu H. Amar Ahmad M.Si selaku Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo, Dr Hj Misbah Zulfa M.hum. (28/12/2019)

Amar Ahmad MSi menegaskan pentingnya aktivis mahasiswa untuk siap hadapi revolusi industri 4.0 dan society 5.0. ''Semua aktivitas mahasiswa harus cerdas, tidak harus kuliah di jalanan terus tapi harus kembali ke kampus hingga bisa lanjut S2'', ungkap Amar saat menjadi narasumber Diskusi Interaktif bersama Senat Mahasiswa Universitas.

Melihat perkembangan zaman yang begitu cepat seperti ini, lanjutnya, maka para aktivis kampus harus mulai tergerak jadi pemuda yang potensial. Ada 63,82 juta jiwa Indonesia berusia 10-24 tahun dari 258,7 juta penduduk. Pada tahun 2045 mereka akan menjadi generasi emas di saat Indonesia memasuki 100 tahun.

Amar berharap para mahasiswa UIN Walisongo harus bisa menjadi agen pemuda hebat yang siap mengawal visi pemuda sesuai amanah UU Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan.
''Pemuda yang hebat harus berpegang teguh pada nilai agama, berakhlak mulia, cerdas kreatif, inovatif, mandiri, demokratis dan berdaya saing''.

''Jika semua aktivis itu mampu menerapkan model kepemudaan itu, maka revolusi industri 4.0 dan society 5.0 akan mudah dihadapi'', tegas Amar. Visi lain yang harus diterapkan pemuda adalah memiliki skill kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan dan kebangsaan, tambahnya.

Dr Hj Misbah Zulfa Elizabeth, M.Hum menegaskan tentang revolusi industri 4.0 yang kian nyata terjadi perlu dihadapi secara bijak. "Semua sendi kehidupan manusia didominasi oleh kemajuan teknologi informasi, internet, data dan artificial intellegence" ungkapnya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, mahasiswa perlu menjadi motor penggerak generasi muda. Termasuk aktivis kampus perlu menjadi bagian anggota masyarakat yang jadi inisiator perubahan, konservasi nilai lokal, penggerak pembangunan dan evaluator.

Ketua Senat Mahasiswa Universitas, Aghisna Bidikrikal Hasan menyambut baik kegiatan diskusi interaktif kerjasama dengan Kemenpora RI. Mahasiswa Prodi Ilmu Politik asal Demak ini berharap para aktivis kampus paham perkembangan zaman yang berdampak pada gerakan mahasiswa. ''Perjuangan mahasiswa tidak selamanya di jalanan, tapi bisa melalui media dan masuk ke sistem yang sudah dimodernisasi'', pungkas Aghisna yang baru saja selesai mengikuti Student Mobility Program di Singapura, Malaysia dan Thailand.

Reporter  : Dery Mukarram
Redaktur : Fuizahtun Khasanah

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe