Akses gambar https://goo.gl/images/ufXGWs
|
Bulan Agustus merupakan bulan yang sangat
dinantikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Sebab pada bulan tersebut seluruh
bangsa Indonesia akan merayakan hari kemerdekaan bangsa tercinta ini. Iya,
tepatnya tanggal 17 Agustus seluruh elemen masyarakat akan menyambut dengan
gembira dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Peringatan hari bersejarah ini memiliki nilai yang sangat fundamental bagi
bangsa indonesia. Bagaimana tidak, tepat di hari tersebut kita semua, sebagai
rakyat Indonesia akan mengenang bagaimana dahulu para pahlawan memperjuangkan
kemerdekaan bagi bangsa ini.
Memasuki
bulan Agustus 2018 ini, atmosfer untuk memperingati hari kemerdekaan RI sudah
banyak dilakukan oleh sebagian masyarakat. Di sepanjang jalan sudah terlihat
bagaimana bendera merah-putih berkibar. Kemudian bila kita melihat ke tempat
perbelanjaan semua atribut merah-putih juga banyak dijual. Hal ini membuktikan
bahwa antusias masyarakat dalam menyambut hari kemerdekaan RI sangat tinggi. Di
sebagian desa juga terlihat bagaimana masyarakat mempersiapkan penyambutan hari
kemerdekaan RI. Masyarakat banyak melakukan gotong royong untuk mengecat jalan,
memasang bendera dan bersih-bersih desa. Beberapa desa juga ada yang mengadakan
perlombaan. Dari perlombaan bersih desa, balap karung, makan kerupuk, pecah
air, goyang balon dan lainnya. Semua itu dilakukan dalam rangka memperingati
hari kemerdekaan RI.
Tidak
kalah dari masyarakat, instansi-instansi negeri maupun swasta pun ikut serta
mempersiapkan penyambutan kemerdekaan RI. Seperti halnya sekolah, mereka
menyiapkan putra-putri terbaik mereka untuk ikut menjadi anggota paskibra dalam
rangka upacara kemerdekaan RI. Putra-putri terbaik ini, diwakilkan untuk
bertugas dalam upacara tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, dan juga sampai
pusat. Selain itu, para pejabat instansi juga banyak yang sudah mempersiapkan baju
adat dari negeri ini, untuk dikenakan dalam peringatan hari kemerdekaan RI.
Semua
hal yang telah dipersiapkan masyarakat tersebut adalah bentuk wujud dari
kecintaan rakyat terhadap bangsa ini dalam rangka memperingati hari
kemerdekaan. Namun, sebenarnya bagaimana makna kemerdekaan yang sesungguhnya
bagi negeri ini? Apakah kemerdekaan tersebut hanya merdeka yang berarti kita
terbebas dari belenggu penjajahan? Atau kemerdekaan yang berarti kita hidup di
negeri ini dengan bebas dan mendapat hak-hak yang seharusnya kita terima? Maka
dari itu mari kita refleksikan bagaimana makna kemerdekaan ini setelah 73 tahun
kita dikatakan merdeka.
Tepat
pada tanggal 17 Agustus 1945 lalu, Soekarno dan Hatta memproklamasikan
kemerdekaan RI. Pencapaian tersebut membutuhkan perjuangan yang sangat besar
hingga sang proklamator tersebut berhasil membacakan naskah proklamasi saat
itu. Setelah kemerdekaan tersebut dicapai pada tahun 1945, sebagai warga negara
pencapaian apa yang telah kita berikan terhadap negeri ini selama 73 tahun?
Sebagai pengalaman setahun yang lalu, masih banyak kekacauan yang terjadi di
negeri ini. Bagaimana bisa kita bilang kalau kita ini merdeka sedang kita masih
berada dalam serangan kelompok yang ingin menghancurkan negeri ini. Aksi
terorisme merupakan salah satu bentuk penghianatan bangsa. Aksi bom bunuh diri
yang terjadi di Surabaya lalu, yang memakan banyak korban jiwa merupakan
tindakan yang tidak berperikemanusiaan. Apa bedanya dengan penjajah yang pada
akhirnya juga akan membunuh kita?
Selain
itu, meningkatnya tindakan korupsi juga salah satu bentuk penindasan bangsa.
Para koruptor yang seenaknya makan uang negara sama halnya merusak kemerdekan
bagi orang lain.Sebab mereka mengambil hak-hak yang bukan seharusnya milik
mereka. Hingga pada akhirnya masih banyak rakyat Indonesia yang belum bisa
merasakan arti kemerdekaan. Masih banyak mereka yang hidup di kolong jembatan,
masih banyak mereka yang tidak bisa makan enak dan masih banyak dari mereka
yang tidak bisa menyekolahkan anak-anak mereka.
Generasi
muda juga yang seharusnya sebagai generasi penerus bangsa masih banyak yang
hanya tutup mata dan telinga dengan apa yang terjadi di negeri ini. Generasi
muda yang seharusnya mampu mengintrepetasikan cita-cita para pejuang
kemerdekaan dengan tindakan-tindakan nyata. Namun, generasi muda sekarang
banyak yang hanya menjadi generasi pecundang. Generasi yang hanya menjadi
penonton atas kerusakan yang terjadi di negeri ini. Mereka hanya terlena oleh
teknologi yang semakin memperbudak mereka sendiri. Wahai pemuda, sadarlah!
Sadar akan tanggungjawabmu yang besar ini. Arah bangsa ini berjalan, semua
berada di pundakmu. Mau engkau bawa kemana negeri ini semua berada di tanganmu.
Di
tahun 2018, seharusnya menjadi tahun kesadaran dan kebangkitan bagi kita semua.
Apa yang sudah kita capai kemerdekaan ini selama 73 tahun, pertahankan dan
tingkatkan. Hal tersebut harus dimulai dari kita sendiri yakni menjaga
tanggungjawab diri masing-masing. Indonesia, saya pribadi sesungguhnya merasa
malu dengan apa yang telah saya berikan untuk negeri ini. Indonesiaku, di hari
kemerdekaanmu yang ke-73 ini saya belum bisa memberikan kado yang terbaik
untukmu. Hanya tulisan ini yang bisa saya toreskan agar semuanya, terutama generasi muda sadar akan tanggungjawabnya. Tulisan ini juga melukiskan
bagaimana bangganya dan cintanya saya terhadapmu, Indonesia. Dirgahayu Republik Indonesiaku yang ke-73,
doa yang terbaik selalu untukmu, semoga kedepannya engkau semakin baik dan
maju.
Penulis: Nur Khabibah
Editor: Feni
Penulis: Nur Khabibah
Editor: Feni
Comments
Post a Comment