Skip to main content

Bekerja secara Solid dan Bersinergi, demi Membangun Masa Depan Universitas dan Negara yang Lebih Baik.


Prosesi sumpah jabatan dalam pelantikan seluruh pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiswa (SEMA), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) oleh Wakil Rektor. Sumber : Dokumen pribadi.

Semarang, LPM Reference - Rabu (24/1) UIN Walisongo Semarang mengadakan Pelantikan Pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiswa (SEMA), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat Universitas, bertempat di gedung Auditorium 2 Kampus 3 sekaligus Seminar Nasional dengan Sudirman Said sebagai narasumber. Acara dimulai dengan pembukaan, kemudian dilanjut pelantikan dan serah terima jabatan oleh Afit Khomsani selaku Ketua DEMA-U Demisioner kepada seluruh pengurus di atas podium pada pukul 09.44 WIB dan penandatanganan berita acara oleh Rektor yang pada kali ini diwakili oleh Wakil Rektor III Suparman Syukur.

Mengusung tema "Masa Depan Energi dan Sumber Daya Alam/Mineral di Jawa Tengah, sambutan oleh Aghisna selaku ketua panitia mengawali diskusi. Menurutnya, tema tersebut adalah hal yang menarik di Jawa Tengah, karena ia mempertanyakan apakah sepuluh atau dua puluh tahun lagi kita bisa memenuhi kebutuhan sumber daya atau tidak. Mahasiswa tidak boleh lupa bahwa mereka juga bagian dari masyarakat, sehingga harapannya para peserta bisa aktif berpartisipasi dalam seminar tersebut.

Dilanjut sambutan dari ketua DEMA-U Domisioner masa bakti 2017 Afit Khomsani. Dalam isi sambutannya menyatakan bahwa hari ini adalah masa bagi kepengurusan tahun 2018 di mana memiliki tanggung jawab yang besar, karena kepengurusan tahun 2018 harus bisa lebih banyak mengukir prestasi yang telah diukir oleh UKM periode 2017. Rasa solidaritas dan sinergi antara DEMA, SEMA, dan UKM adalah catatan penting sebagai kunci sesuksesan dalam sebuah kepengurusan organisasi. Ormawa tidak hanya sebagai penyampai aspirasi mahasiswa, namun juga dalam perumusan kebijakan kampus. Sambutan ditutup dengan imbauan kepada pengurus agar tidak hanya aktif di awal-awal saja, karena hal tersebut merupakan penyakit aktivis yang biasanya terjadi.

Sambutan selanjutnya oleh ketua DEMA-U terpilih, Syarifuddin Fahmi. Menurutnya, tantangan bagi universitas saat ini adalah kemajuan kampus dilihat dari karya yang dihasilkannya, maka DEMA U terinspirasi untuk membentuk kabinet dengan nama "Kabinet Sinergi Karya". Terakhir, sambutan dari Wakil Rektor III Suparman Syukur, dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa UKM harus maju bersama dengan berusaha meningkatkan kualitas untuk kemajuan UIN Walisongo.

Dalam seminar yang semula akan menghadirkan Gubernur Jawa Tengah saat ini, Ganjar Pranowo, namun karena tidak hadir, acara langsung diisi oleh sambutan Sudirman Said selaku narasumber. Menurut mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia tahun 2017 itu menyatakan bahwa kita harus bekerja keras untuk membangun energi terbarukan, karena beberapa tahun lagi energi seperti gas dan minyak bumi akan habis. Pemimpin harusnya berpikir generasi berikutnya untuk membangun dan mengeksplorasi sumber daya dan berfokus pada kepentingan masyarakat, karena kebanyakan pemimpin saat ini hanya berfokus memikirkan agenda putaran pemilu, sedangkan butuh lebih dari satu periode kepemimpinan untuk melakukan sebuah pembangunan untuk mencukupi kebutuhan energi dan sumber daya di masa depan.

Sambutan dan diskusi oleh Sudirman Said selaku narasumber seminar. Sumber: dokumen pribadi.

Dalam diskusi, Sudirman Said menjawab lima pertanyaan yang diajukan peserta seminar kepadanya. Menjawab salah satu pertanyaan, ia menyatakan bahwa sumber daya alam geotermal, air, matahari harus dibangun semaksimal mungkin dan secepat mungkin, karena potensi sumber daya yang dapat diperbarui (reliable) enam kali lebih besar dari sumber daya fosil. “Untuk membangun negara, kita harus membangun pemerintah, budaya dan para pemimpin yang dijidatnya ada kata-kata ‘not for sale’, yang berarti undang-undang tidak dapat diperjualbelikan oleh pemerintah demi mengejar 25% pembangunan dari 4% yang sekarang untuk 8 tahun lagi untuk masa depan sumber daya alam alternatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.” ujarnya.

Salah satu peserta yang berasal dari Universitas Sains Al Qur'an (UNSIQ), Habibulloh Maliq mengajukan pertanyaan tentang bagaimana mengidentifikasi sumber daya alam kepada Sudirman. Alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 1990 itu menjawab bahwa dengen mengidentifikasi sumber daya mana yang berpotensi, dilihat dari data BMKG yang dikonfirmasi oleh ahli Geologi dunia. Cara tersebut adalah upaya melakukan eksplorasi untuk menambah cadangan sumber daya alam, karena antara sumber daya alam yang diambil dengan yang disimpan harus seimbang.

"Manfaatkan masa mudamu sebaik-baiknya jika ingin menjadikan negaramu sebagai negara adidaya", begitulah kata yang disampaikan oleh moderator sebagai penutup acara.

Reporter: Rizky Agus Harnanto
Editor: Afief 

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe