Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

12 Jurusan Dengan UKT Termahal di UIN Walisongo Untuk Tahun Ajaran Baru 2025

Reference – Menjelang tahun ajaran baru 2025, UIN Walisongo melakukan penyesuaian ulang Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk tahun ajaran baru 2025, berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 386 Tahun 2025. Data ini menjadi sorotan karena beberapa jurusan tercatat memiliki UKT yang cukup tinggi, bahkan menyentuh puluhan juta rupiah. Berikut adalah 12 jurusan dengan UKT termahal di UIN Walisongo tahun ajaran 2025: Kedokteran – Rp46.000.000 Pendidikan Biologi – Rp7.797.000 Teknologi Lingkungan – Rp7.351.000 Gizi – Rp7.258.000 Ilmu Politik – Rp7.240.000 Pendidikan Bahasa Arab – Rp7.208.000 Pendidikan Bahasa Inggris – Rp7.208.000 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) – Rp7.208.000 Ilmu Falak – Rp7.208.000 Pendidikan Fisika – Rp7.139.000 Pendidikan Kimia – Rp7.139.000 Pendidikan Matematika – Rp7.139.000 Jurusan Kedokteran menempati posisi puncak dengan nominal UKT mencapai Rp 46 juta, jauh di atas jurusan lain. Meski tergolong baru, prodi ini langsung mencuri perhatian karena besarnya b...

Miftahul Jannah, Wisudawan Terbaik FISIP UIN Walisongo lulusan dengan IPK 3.95

Reference, 24 Mei 2025 — Siang itu, deretan toga dan senyum bahagia mewarnai Gedung Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo. Di tengah-tengah para wisudawan, ada satu nama yang mendapat sorotan khusus "Miftahul Jannah" mahasiswi Sosiologi asal Rembang, dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan IPK 3,95. Lulus sebagai mahasiswa berprestasi tentu jadi pencapaian yang membanggakan. Tapi siapa sangka, Jannah mengaku sejak awal tidak pernah menargetkan harus jadi lulusan terbaik.  “Dari awal aku kuliah tuh nggak ada niat buat ngejar IPK tinggi supaya jadi wisudawan terbaik. Aku kuliah ya karena pengen cari ilmu aja,” ungkapnya. Meski begitu, Jannah tetap konsisten menjaga nilai akademiknya. Bukan tanpa alasan ia merupakan penerima beasiswa Dikti dari Kabupaten Rembang.  “Yang penting itu aku harus bertanggung jawab. Karena kalau IPK anjlok, beasiswa bisa dicabut. Jadi motivasi terbesarnya ya mempertahankan beasiswa,” tambahnya. Lebih dar...

DEMA-SEMA UIN Walisongo Tuntut Transparansi Penggolongan UKT dalam Audiensi Bersama Birokrasi Kampus

Potret audiesi bersama birokrasi UIN Walisongo   Reference — Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Walisongo Semarang melakukan audiensi dengan pihak birokrasi kampus, mengenai keluhan beban nominal UKT calon mahasiswa baru 2025, pada Senin (19/05/2025). Acara dimulai pukul 14.00 dan langsung dibuka dengan pemaparan yang dilakukan oleh Zaenal. Ia menuturkan bahwa UKT seharusnya dikondisikan dengan kondisi ekonomi masing-masing mahasiswa. "UKT itu harusnya disesuaikan kondisi masing-masing, mereka yang punya ekonomi baik ditempatkan di golongan yang semestinya, begitu juga sebaliknya," tegas Zaenal. Selain itu, Zaenal juga menyoroti UIN Walisongo yang dalam proses distribusi UKT, tidak menggunakan prinsip keadilan. Menurut dia, mahasiswa yang lewat jalur prestasi seperti SNBP ataupun SPAN PTKIN, seharusnya diberikan UKT yang sesuai. "Distribusi UKT yang dilakukan UIN Walisongo tidak menggunakan prinsip keadilan. Mahasiswa yang dari jalur prestasi...

Diskusi Anti Kekerasan: Mahasiswa Sosiologi UIN Walisongo Soroti Kekerasan Seksual di Kampus

Reference – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi FISIP UIN Walisongo menggelar diskusi bertema "Kenali dan Cegah Kekerasan Seksual di Kampus" pada Rabu pagi, bertempat di Gedung FISIP UIN Walisongo. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa jurusan Sosiologi dan menghadirkan dua narasumber, yakni Dosen FISIP UIN Walisongo, Nur Hasyim, serta Kharisma, mahasiswa aktif dari jurusan yang sama. Diskusi dimulai pukul 08.00 WIB dengan pemaparan dari Nur Hasyim mengenai definisi dan bentuk-bentuk kekerasan seksual. Dalam penyampaiannya, Hasyim menekankan bahwa kekerasan seksual bukan sekadar tindakan fisik, tetapi juga mencakup perbuatan yang merendahkan dan melanggar hak atas tubuh seseorang. “Setiap perbuatan merendahkan, menghina, menyerang dan/atau tindakan lainnya terhadap tubuh yang terkait dengan dorongan seksual dan/atau fungsi reproduksi, yang dilakukan secara paksa atau tanpa persetujuan,” jelas Hasyim. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kekerasan seksual merupakan pelangga...

Studi Banding antara UIN Walisongo Semarang dan UIN Prof.K.H.Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto:Membangun Kolaborasi dan Kebebasan Berpendapat

Reference– Studi banding antara "UIN Walisongo Semarang" dan "UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto" tak sekadar membicarakan program kerja. Dalam kegiatan bertajuk “Study Apnelis Kolaboratif: Suatu Langkah untuk Kolaborasi Hebat” yang diadakan pada "Senin, 5 Mei 2025, pukul 10.30 WIB".dari kedua kampus membuka ruang bicara yang lebih tajam soal kebebasan berpendapat dan tekanan terhadap aktivis kampus. Acara itu dibuka dengan sambutan ketua DEMA dari kedua kampus, lalu Di hadiri sebanyak 8 orang perwakilan dari UIN WALISONGO dan 12 perwakilan dari UIN saizu hadir dalam acara ini, masing masing delegasi hadir dengan semangat kolaborasi, bertukar perspektif dan membangun koneksi lintas kampus  Tujuan daripada kegiatan Studi Banding, Diskusi Panel, dan Kolaborasi Akademik ini  untuk meningkatkan kolaborasi akademik antar mahasiswa dan civitas akademika dalam memperkuat riset serta pengembangan ilmu pengetahuan. "Kegiatan ini untuk mengembang...

Pendidikan Sebagai Jembatan Masa Depan

      Gambar dari Oerban. Com Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) setiap tanggal 2 Mei untuk menghormati Ki Hajar Dewantara, yang dianggap sebagai Bapak Pendidikan Indonesia dan pelopor pendidikan nasional. Tanggal ini adalah hari kelahiran beliau. Tahun ini, Hardiknas bertemakan "Pendidikan untuk Masa Depan Berkelanjutan", yang mengajak orang untuk terus beradaptasi dan berinovasi melawan tantangan zaman. Pendidikan di era digital yang terus berkembang sekarang tidak lagi terbatas pada ruang kelas; sekarang menjadi proses dinamis yang melibatkan semua aspek kehidupan, mulai dari pengetahuan teknologi hingga pembentukan karakter. "Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" adalah falsafah pendidikan yang abadi yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara kepada kita. Ini berarti memberi teladan di depan, menumbuhkan semangat di tengah, dan memberi dorongan di belakang. Pendidikan didasarkan pada prinsip-prinsip ini, ...

SUDAH WAKTUNYA WUJUDKAN GENERASI EMAS 2045 DENGAN PRIORITASKAN PENDIDIKAN UNTUK NEGERI.

          Gambar dari Merdeka. Com     Setiap tanggal 2 Mei, Indonesia memperingati hari Pendidikan nasional (Hardiknas) sebagai momentum refleksi atas peran pendidikan dalam membangun peradaban. Tema yang kerap digaungkan adalah bagaimana Pendidikan menjadi fondasi perubahan sosial.  Namun, di balik semangat itu, kita harus kritis dengan pemikiran bahwa sudahkan Pendidikan benar-benar menjadi prioritas untuk mewujudkan transformasi bangsa? Akhir-akhir ini nampak nya pendidikan di negeri ini sangat mengkhawatirkan, kenapa? Karena pemerintah di negeri ini semakin mengebelakangkan urusan tentang Pendidikan.  Sudah sepatutnya kita semakin kritis dalam menanggapi persoalan ini. Dimulai dari Efisensi dana Pendidikan sehingga perguruan tinggi terkena imbasnya, juga kurikulum yang berubah setiap pergantian Kabinet. Membuat Pendidikan ini seperti di nomer paling belakang untuk di utamakan. Saying sekali pemerintah melakukan hal ini karena persiapan P...

Hari Buruh dan Wajah Sebenarnya Ketimpangan di Indonesia

sumber gambar: by pixabay 1 Mei adalah hari Dimana dunia memperingati Hari Buruh Internasional. Di Indonesia sendiri, momen ini cenderung dirayakan secara seremonial: parade, demonstrasi, dan pernyataan simbolik dari pemerintah. Padahal, bagi kaum intelektual dan pengamat politik, Hari Buruh bukan sekadar peringatan historis—ia adalah panggilan untuk merefleksikan secara jujur bagaimana negara memperlakukan tulang punggung ekonomi: para buruh. Buruh tidak hanya menjadi komponen penting dalam sistem produksi, tetapi juga representasi nyata dari struktur sosial yang timpang. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang digembar-gemborkan pemerintah, nasib buruh justru semakin terpinggirkan. Ironi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan tidak selalu berarti kemajuan, terlebih jika keadilan tidak menjadi pondasinya. Potret Buram Buruh Indonesia Hari Ini Upah Minimum yang Tidak Lagi Menjamin Kehidupan Layak Ketika negara menetapkan upah minimum, semestinya angka itu menjadi jaminan dasar bagi keh...