Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Pendidikan Sebagai Jembatan Masa Depan

      Gambar dari Oerban. Com Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) setiap tanggal 2 Mei untuk menghormati Ki Hajar Dewantara, yang dianggap sebagai Bapak Pendidikan Indonesia dan pelopor pendidikan nasional. Tanggal ini adalah hari kelahiran beliau. Tahun ini, Hardiknas bertemakan "Pendidikan untuk Masa Depan Berkelanjutan", yang mengajak orang untuk terus beradaptasi dan berinovasi melawan tantangan zaman. Pendidikan di era digital yang terus berkembang sekarang tidak lagi terbatas pada ruang kelas; sekarang menjadi proses dinamis yang melibatkan semua aspek kehidupan, mulai dari pengetahuan teknologi hingga pembentukan karakter. "Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" adalah falsafah pendidikan yang abadi yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara kepada kita. Ini berarti memberi teladan di depan, menumbuhkan semangat di tengah, dan memberi dorongan di belakang. Pendidikan didasarkan pada prinsip-prinsip ini, ...

SUDAH WAKTUNYA WUJUDKAN GENERASI EMAS 2045 DENGAN PRIORITASKAN PENDIDIKAN UNTUK NEGERI.

          Gambar dari Merdeka. Com     Setiap tanggal 2 Mei, Indonesia memperingati hari Pendidikan nasional (Hardiknas) sebagai momentum refleksi atas peran pendidikan dalam membangun peradaban. Tema yang kerap digaungkan adalah bagaimana Pendidikan menjadi fondasi perubahan sosial.  Namun, di balik semangat itu, kita harus kritis dengan pemikiran bahwa sudahkan Pendidikan benar-benar menjadi prioritas untuk mewujudkan transformasi bangsa? Akhir-akhir ini nampak nya pendidikan di negeri ini sangat mengkhawatirkan, kenapa? Karena pemerintah di negeri ini semakin mengebelakangkan urusan tentang Pendidikan.  Sudah sepatutnya kita semakin kritis dalam menanggapi persoalan ini. Dimulai dari Efisensi dana Pendidikan sehingga perguruan tinggi terkena imbasnya, juga kurikulum yang berubah setiap pergantian Kabinet. Membuat Pendidikan ini seperti di nomer paling belakang untuk di utamakan. Saying sekali pemerintah melakukan hal ini karena persiapan P...

Hari Buruh dan Wajah Sebenarnya Ketimpangan di Indonesia

sumber gambar: by pixabay 1 Mei adalah hari Dimana dunia memperingati Hari Buruh Internasional. Di Indonesia sendiri, momen ini cenderung dirayakan secara seremonial: parade, demonstrasi, dan pernyataan simbolik dari pemerintah. Padahal, bagi kaum intelektual dan pengamat politik, Hari Buruh bukan sekadar peringatan historis—ia adalah panggilan untuk merefleksikan secara jujur bagaimana negara memperlakukan tulang punggung ekonomi: para buruh. Buruh tidak hanya menjadi komponen penting dalam sistem produksi, tetapi juga representasi nyata dari struktur sosial yang timpang. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang digembar-gemborkan pemerintah, nasib buruh justru semakin terpinggirkan. Ironi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan tidak selalu berarti kemajuan, terlebih jika keadilan tidak menjadi pondasinya. Potret Buram Buruh Indonesia Hari Ini Upah Minimum yang Tidak Lagi Menjamin Kehidupan Layak Ketika negara menetapkan upah minimum, semestinya angka itu menjadi jaminan dasar bagi keh...