Langsung ke konten utama

Kendala yang Dihadapi Pendaftar CPNS 2024

Pendaftaran CPNS 2024 yang resmi dibuka pada 20 Agustus 2024 telah ditutup pada Selasa, 10 September 2024 pukul 23.59 WIB. Belakangan ini, banyak pendaftar CPNS yang mengeluh karena kesulitan dalam mengisi data, serta permasalahan terkait e-meterai. Hal ini secara resmi diumumkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui Surat Kepala BKN Nomor 5915/B-SI.02.03/SD/E/2024 mengenai penggunaan meterai dalam pendaftaran seleksi CPNS Tahun Anggaran 2024.

Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN, Suharmen, menyatakan bahwa pendaftar CPNS 2024 dapat menggunakan meterai elektronik (e-meterai) atau meterai tempel pada dokumen surat lamaran dan surat pernyataan. "Untuk memberikan kelonggaran kepada calon pendaftar dalam memenuhi persyaratan administrasi, kami menginformasikan bahwa pada pendaftaran seleksi CPNS 2024, calon pendaftar diperbolehkan menggunakan e-meterai maupun meterai tempel," kata Suharmen, Kamis (5/9/2024).

Penggunaan meterai tempel secara resmi diizinkan mulai 5 September 2024 pukul 20.00 WIB, dengan ketentuan hanya meterai bernilai Rp10.000 yang diperbolehkan. Meski begitu, pelamar diingatkan untuk tidak menggunakan meterai palsu atau meterai yang sudah digunakan sebelumnya.

Dalam proses pengunggahan dokumen, pelamar CPNS 2024 diwajibkan membubuhkan meterai elektronik atau e-meterai sebelum dokumen diunggah ke SSCASN. Pembelian e-meterai dapat dilakukan melalui berbagai platform.

PERURI, bekerja sama dengan BKN, meluncurkan situs resmi dan terpercaya untuk pembelian e-meterai, yaitu https://meterai-elektronik.com/. Situs ini dirancang khusus untuk memudahkan peserta CASN dalam membeli dan menggunakan e-meterai untuk keperluan dokumen pendaftaran.

Melalui laman tersebut, PERURI menjamin keaslian e-meterai dan menyediakan fitur pengembalian dana (refund) bagi calon peserta yang tidak menggunakan kuota e-meterai dalam satu invoice pembelian. Namun, menjelang penutupan pendaftaran CPNS 2024, antusiasme masyarakat yang tinggi menyebabkan kendala dalam pembelian e-meterai. Sejak Rabu (4/9/2024), situs https://meterai-elektronik.com/ sempat tidak bisa diakses, yang membuat para pelamar khawatir tidak dapat mendaftar.

Banyak pelamar yang sudah melakukan check out dan pembayaran e-meterai, tetapi belum menerima kuota. PERURI, melalui akun resmi @peruri.digital, menyatakan bahwa lonjakan traffic yang sangat tinggi menyebabkan gangguan akses ke e-meterai.

"Kami akan terus memberikan informasi terbaru terkait perkembangan layanan e-meterai secara berkala sebagai bentuk transparansi kepada publik," ujar perwakilan PERURI.

PERURI menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang terjadi dalam proses pembelian dan penggunaan e-meterai, terutama yang berdampak pada pendaftaran CASN 2024. Saat ini, PERURI sedang berupaya keras memulihkan kualitas layanan agar situs e-meterai dapat kembali beroperasi sepenuhnya dan diakses oleh seluruh pelamar CPNS 2024.

Penulis: Azziqra Vida Aulia Viany

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas peng...

Intervensi Militer Dalam Forum Diskusi Akademik KSMW X FTPS

Gambar seorang mahasiswa yang sedang diintrogasi TNI Reference - Forum diskusi kolaborasi antara Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) dan Forum Teori dan Praktik Sosial (FTSP) didatangi intelejen, tentara, dan security. Diskusi dengan tema "Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer Bagi Kebebasan Akademik" dilaksanakan di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Senin (14/04/2025).  Forum diskusi sebagai bentuk kebebasan akademik dimasuki seseorang yang diduga intelejen, tak lama setelah diskusi dimulai.  Intelejen yang memperkenalkan diri dengan nama Ukem, tiba-tiba hadir di tengah diskusi pembahasan militer masuk ke kampus.  Ukem yang memakai kaos hitam celana panjang langsung duduk di barisan belakang.  Pemantik dari FTPS, Farhan, merasa ada sosok mencurigakan yang tiba-tiba memasuki forum diskusi. Untuk memverifikasi intelejen tersebut, Farhan mengajak masa forum untuk memperkenalkan diri dan latar belakang.  " Biar makin kenal, ...

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b...