Langsung ke konten utama

Tuntut Perubahan, Aktivis Gelar Aksi Simbolik RUU TNI & POLRI di Jateng


LPM REFERENCE— Puluhan aktivis menggelar aksi simbolik untuk menuntut reformasi dalam Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) dan Rancangan Undang-Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia (RUU Polri) di Jawa Tengah. Aksi ini dimulai pada pukul 15.00 WIB dan berlangsung di beberapa lokasi penting, termasuk Kantor Gubernur, DPRD Jawa Tengah, dan Polda Jawa Tengah (15/08/2024).

Aksi tersebut melibatkan pelemparan telur di depan Kantor Gubernur sebagai bentuk protes terhadap ketidakpuasan mereka terhadap rancangan undang-undang yang dianggap tidak cukup mendukung reformasi institusi militer dan kepolisian. Para aktivis menyatakan bahwa tindakan ini merupakan simbol ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan yang dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan reformasi yang mendalam dalam struktur keamanan negara.

Di DPRD Jawa Tengah, para peserta aksi menyampaikan orasi dan menyerahkan petisi yang berisi tuntutan reformasi mendasar dalam RUU yang sedang dibahas. Mereka menekankan perlunya transparansi, akuntabilitas, dan penyesuaian dalam kedua rancangan undang-undang tersebut agar lebih responsif terhadap hak asasi manusia dan kepentingan publik.

Aksi juga menyasar Polda Jawa Tengah dengan tujuan menekankan pentingnya penegakan hukum yang lebih adil dan profesional di lingkungan kepolisian. Para peserta aksi berharap bahwa perhatian publik dan tekanan dari masyarakat akan mendorong perubahan positif dalam kebijakan keamanan negara.

Kegiatan ini berlangsung relatif damai, meskipun terdapat sedikit ketegangan saat pelemparan telur. Pihak kepolisian melakukan pengamanan untuk menjaga ketertiban dan mencegah terjadinya konflik lebih lanjut.

Aksi simbolik ini merupakan bagian dari upaya masyarakat sipil untuk mendorong reformasi yang lebih menyeluruh dalam sistem keamanan nasional, sekaligus mengingatkan pemerintah serta lembaga terkait mengenai kebutuhan mendesak akan perubahan yang konstruktif.

Penulis: Rizka Nur Nahdia Maramis 

Redaktur: Only Saputri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas peng...

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b...

Wacana Pelantikan Ormawa Diundur, Intergritas Dema Fisip Dipertanyakan

  Reference – Pelantikan organisasi mahasiswa  (ORMAWA) Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik UIN Walisongo Semarang, mengalami pengunduran jadwal dari yang sebelumnya tanggal 14 menjadi 17 Februari. Semarang (13/02/2025).  Alasan dari pengunduran jadwal ini karena ketidakprofesionalan dari DEMA dalam mengurus hal ini. Panitia pelantikan  yang harusnya dibentuk jauh jauh hari, tapi kenyataannya baru dibentuk pada hari rabu tanggal 12 februari. Ketidaksiapan ini tentu menjadi perhatian khusus bagi seluruh ORMAWA Fisip. Mengingat DEMA FISIP menjabat sebagai posisi tertinggi dalam ranah ukm dan ORMAWA FISIP Ketua DEMA FISIP sendiri juga mengatakan bahwa ketidaksiapan ini terjadi karena wakilnya belum kembali ke Semarang dikarenakan masih magang. " Panitianya belum dibentuk untuk wakilnya sendiri juga gak ada karena belum ke Semarang." Ujarnya. Bukan hanya itu, wakil dekan III FISIP mengatakan pencarian tempat baru dilakukan pada tanggal 13 Februari dan hingga kini tangg...