Ribuan mahasiswa dari berbaagai kampus di Semarang menggelar aksi unjuk rasa di kantor Balaikota Semarang dengan tema “Jateng Bergerak Adili dan Turunkan Jokowi”, para mahasiswa menuntut perbaikan sistem demokrasi yang mereka nilai semakin rusak di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (26/08/2024).
“Indonesia Gawat Demokrasi” menjadi seruan utama para
demonstran, yang menuntut beberapa hal. Pertama, mereka mendesak dianulirnya
putusan Mahkamah Konstitusi yang dinilai tidak adil dan merugikan kepentingan. Kedua, menolak tegas revisian
Undang-Undang TNI/Polri yang dianggap merusak prinsip reformasi dan
membahayakan supremasi sipil atas militer. Ketiga, para mahasiswa juga
menentang praktek politik dinasti yang dianggap membatasi kesempatan bagi
calon-calon pemimpin berkualitas. Keempat, mereka juga menuntut pembubaran
partai-partai politik yang terlibat dalam praktik culas sebagai upaya
membersihkan dunia politik dari para aktor yang korupsi. Kelima, para mahasiswa
juga menuntut agar Presiden Joko Widodo diadili atas kegagalan dalam kepemimpinannya
yang menurut mereka telah merugikan rakyat dan membawa Indonesia ke jurang
krisis demokrasi.
Dalam orasinya, salah satu koordinator aksi
mengatakan,”Jokowi telah menjadikan demokrasi kita dalam bahaya. Kami tidak
bisa diam saat keadilan dipermainkan dan reformasi dirusak. Hari ini, kami
turun ke jalan untuk menyelamatkan masa depan Indonesia”.
Aksi ini berjalan dengan sedikit kericuhan dari aksi
mahasiswa yang sudah mendobrak pintu pagar kantor Balaikota Semarang. Melalui
aksi ini mereka mengharapkan dari para pemegang kekuasaan yang tinggal di kantor
itu dapat mendengarkan aspirasi masyarakat dan membawa perubahan yang nyata bagi
sistem demokrasi di Indonesia serta menyuarakan hingga tuntutan mereka
dipenuhi.
Penulis: Tri Mutiara
Redaktur: Urmila Putri Kardianti
Komentar
Posting Komentar