Langsung ke konten utama

Pemilwa mepet, Kurangi Kesiapan Panitia dan Kurangi Angka Pemilih

Proses pengawasan Pemilwa oleh KPM
LpmReference.com- Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) Dilaksanakan Serentak hari ini, 19 Desember 2019. Tak terkecuali Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UIN Walisongo Adapun tempat Pemilihan Mahasiswa Jika tahun lalu, diluar Fakultas Fisip, Untuk tahun Ini bertempat di Ruang A2, Gedung A, Fisip Uin Walisongo. Untuk pelaksanaan Pemilwa ini terkesan mepet, karena terbentur dengan percepatan akademik.(19/12/2019)

Hal itu diungkapkan oleh komisi pemilihan Mahasiswa (KPM) Fisip, yakni saudara Rizqo : bahwasanya tantangan pemilwa saat musim liburan, adalah mencetak lembar pencoblosan, tidak bisa dikira-kirakan.  Terbentuk tanggal 5 Desember kumpul pertama dan tiap malam dan ada briefing sebelum dan terkait peminjaman kepada KPU hanya bisa meminjamkan hanya 10 Unit.

Sedangkan, untuk meminimalisir indikasi kecurangan, ada beberapa prosedur yang dilakukan. Prosedur yang berlaku, sebelum masuk, perserta menyerahkan KTM, Atau Katu perpus, atau katu parkir dan kemudian, dicocokan dengan kartu KTP. Dan untuk mengantisipasi kecurangan pual, sebelum memasukan ke kotak suara,  di check dahulu apakah dia benar-benar jurusan sosiologi atau bukan, kalau sudah sesuai dengan jurusannya, silahkan masukan. Saya rasa tidak besar apalagi ada bawaswa (Badan Pengawas Mahasiswa)  sebagai pengawasnya. Selain itu,  yang diizinkan masuk hanya kpm, bawaswa dan pemilih.

Pemilwa  Ketua Badan pengawas Mahasiswa (Bawaswa), Ahmad Baihaqi mengatakan : "pemilwa  hari ini memang mekanisme pemilihan untuk eksekutif dan legislatif. Hanya yang berbeda dengan hari ini eksekutif dan legislatif, eksekutif, ketua Dema F, Ketua Hmj bisa dipilih secara langsung. Sedangkan untuk Dema U dengan Perwakilan tiap Fakultas" Ujarnya.  jika melihat situasi kondisi tantangan hari ini partisipasi pemilih itu adalah hal pasti. Karena terbentur dengan percepatan jadwal akademik. Selain itu ada tim KPM dan Bawaswa yang didalam pembentukannya sampai pemilwa kurang maksimal. Terlalu mepet, terkait bawaswa ada tiga pengawasan, penyelenggaraan, pelaksanaan-pelaksanaan pemilwa itu kpm, kemudian Bawaswa menindak juga mengadili.

Contoh kasus ada laporan malam tadi, namun dicabut tidak jadi oleh Dpw fisip ada yang melaporkan tapi gak jadi, bahkan ada yang kampanye tengah malam, jam 23.00 an salah satu calon dema U dan sampai hari ini belum ditindak, karena bawaswa masih fokus di pengawasan di tiap Tps-Tps angka partisipasi semester 1~8, dan selain itu mendaftar. Sementara itu, persentase partisipan dari angka 100 persen suara, yang terpakai 30-40 persen. Namun, Lebih baik lebih daripada kurang surat suara.

"Harapan, pemilwa sekarang hasilnya nanti  entah siapa yang menang, itu yang terbaik dan harapannya. Dari proses ini yang menghabiskan 30 juta lebih, sepesifiknya kurang tahu, namun 30 juta lebih untuk anggaran pemilwa hari ini. Yang terpilih itu, adalah orang2 terbaik, walau memilih dan tidak memilih adalah hak, harapannya bisa berlaku secara bijaksana". Tutupnya.

Reporter : Dery mukarram
Redaktur : Amatulnoor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas peng...

Intervensi Militer Dalam Forum Diskusi Akademik KSMW X FTPS

Gambar seorang mahasiswa yang sedang diintrogasi TNI Reference - Forum diskusi kolaborasi antara Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) dan Forum Teori dan Praktik Sosial (FTSP) didatangi intelejen, tentara, dan security. Diskusi dengan tema "Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer Bagi Kebebasan Akademik" dilaksanakan di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Senin (14/04/2025).  Forum diskusi sebagai bentuk kebebasan akademik dimasuki seseorang yang diduga intelejen, tak lama setelah diskusi dimulai.  Intelejen yang memperkenalkan diri dengan nama Ukem, tiba-tiba hadir di tengah diskusi pembahasan militer masuk ke kampus.  Ukem yang memakai kaos hitam celana panjang langsung duduk di barisan belakang.  Pemantik dari FTPS, Farhan, merasa ada sosok mencurigakan yang tiba-tiba memasuki forum diskusi. Untuk memverifikasi intelejen tersebut, Farhan mengajak masa forum untuk memperkenalkan diri dan latar belakang.  " Biar makin kenal, ...

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b...