Oleh: Dery mukarram
“Mahasiswa dan mahasantri” kata yang tidak asing lagi di telinga kita. Mahasiswa yang identik dengan tugas-tugas menumpuk dari dosen. Dan di sisi lain mahasantri yang identik dengan peraturan-peraturan di pondok pesantren. Keduanya sama-sama kegiatan yang membutuhkan tenaga dan fikiran.
Menurut kalian menjadi santri sambil kuliah, enak tidak sih?
Banyak orang yang yang menganggap menjadi santri itu sulit, apalagi sambil kuliah. Setiap pondok pesantren pasti mempunyai peraturan tersendiri, baik peraturan umum maupun peraturan khusus. Peraturan umum itu sifatnya lebih ke peraturan pondok pada umumnya misalnya jamaah, batas keluar malam, dan masih banyak lagi. Sedangkan peraturan khusus sifatnya lebih ke ciri khas dari pondok pesantren itu sendiri misalnya batas pulang kampung, metode pembelajaran dan lain sebagainya. Jika orang menganggap di pondok pesantren itu banyak kegiatan, Iya itu memang bena
Semua itu tergantung kita sendiri yang menjalani. Apabila kita menganggap di pesantren itu sulit maka akan sulit, dan apabila kita menganggap di pesantren itu mudah maka akan mudah.
Mahasiswa disibukkan dengan tugas-tugas kuliah yang menumpuk, belum lagi kegiatan pondok yang tak kalah sibuk seperti ngaji, jamaah dan kegiatan rutinan lainnya. Hadapi semua peraturan pesantren dengan santai dan ikhlas.
Bagaimana agar keduanya berjalan efektif?
Dengan cara, berlatih mengatur waktu dengan baik dan tepat, dari bangun tidur sampai tidur lagi, mengatur atau mengira-ngira kegiatan apa saja yang akan dilakukan seharian ini, dengan tetap mendahulukan kegiatan-kegiatan yang penting, dan tidak meninggalkan kegiatan yang lain.
Apabila waktu yang diatur tadi tidak sesuai dengan ekspektasi, maka tidak masalah. Karena kita adalah manusia biasa. Tapi, setidaknya kita sudah tahu apa rencana kita ke depan dan apa saja kegiatan yang kita lakukan nantinya. Pada intinya walaupun santri, kita harus tetap mengutamakan kewajiban sebagai mahasiswa dan pandai-pandailah mengatur waktu antara kuliah dan kegiatan pondok.
“Mahasiswa dan mahasantri” kata yang tidak asing lagi di telinga kita. Mahasiswa yang identik dengan tugas-tugas menumpuk dari dosen. Dan di sisi lain mahasantri yang identik dengan peraturan-peraturan di pondok pesantren. Keduanya sama-sama kegiatan yang membutuhkan tenaga dan fikiran.
Menurut kalian menjadi santri sambil kuliah, enak tidak sih?
Banyak orang yang yang menganggap menjadi santri itu sulit, apalagi sambil kuliah. Setiap pondok pesantren pasti mempunyai peraturan tersendiri, baik peraturan umum maupun peraturan khusus. Peraturan umum itu sifatnya lebih ke peraturan pondok pada umumnya misalnya jamaah, batas keluar malam, dan masih banyak lagi. Sedangkan peraturan khusus sifatnya lebih ke ciri khas dari pondok pesantren itu sendiri misalnya batas pulang kampung, metode pembelajaran dan lain sebagainya. Jika orang menganggap di pondok pesantren itu banyak kegiatan, Iya itu memang bena
Semua itu tergantung kita sendiri yang menjalani. Apabila kita menganggap di pesantren itu sulit maka akan sulit, dan apabila kita menganggap di pesantren itu mudah maka akan mudah.
Mahasiswa disibukkan dengan tugas-tugas kuliah yang menumpuk, belum lagi kegiatan pondok yang tak kalah sibuk seperti ngaji, jamaah dan kegiatan rutinan lainnya. Hadapi semua peraturan pesantren dengan santai dan ikhlas.
Bagaimana agar keduanya berjalan efektif?
Dengan cara, berlatih mengatur waktu dengan baik dan tepat, dari bangun tidur sampai tidur lagi, mengatur atau mengira-ngira kegiatan apa saja yang akan dilakukan seharian ini, dengan tetap mendahulukan kegiatan-kegiatan yang penting, dan tidak meninggalkan kegiatan yang lain.
Apabila waktu yang diatur tadi tidak sesuai dengan ekspektasi, maka tidak masalah. Karena kita adalah manusia biasa. Tapi, setidaknya kita sudah tahu apa rencana kita ke depan dan apa saja kegiatan yang kita lakukan nantinya. Pada intinya walaupun santri, kita harus tetap mengutamakan kewajiban sebagai mahasiswa dan pandai-pandailah mengatur waktu antara kuliah dan kegiatan pondok.
Komentar
Posting Komentar