Langsung ke konten utama

Curug Panglebur Gongso Destinasi Kabupaten Kendal Yang Wajib Dikunjungi

Photo panglebur gongso. (Dari berbagai sumber)

Curug Panglebur Gongso merupakan salah satu destinasi unggulan di daerah Kabuten Kendal, tepatnya di Desa Gondang. Curug Panglebur Gongso tidak hanya menjadi salah satu destinasi unggulan, tetapi juga merupakan ikon dari Desa Gondang.


Untuk menikmati keindahan Curug Panglebur Gongso, kita pun hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp4.000,00 per orang dan perjalanan yang ditempuh agar kita sampai kesana juga tidak begitu curam, sehingga mudah bagi kita untuk bisa menuju kesana.

Curug Panglebur Gongso atau lebih sering disebut oleh penduduk sebagai Curug Gonso, berada di kaki bukit Gunung Ungaran. Curug ini mempunyai ketinggian kurang lebih 7 m dan di bawahnya terdapat kolam yang berfungsi untuk mandi maupun berenang. Sebelum sampai di kawasan air terjun, pengunjung akan disambut suasana asri khas pedesaan. Di samping kanan dan kiri terdapat pesawahan hijau dengan air irigasi yang bening, dingin, dan segar.

Disamping itu, beberapa masyarakat masih mempercayai mitos yang menyatakan bahwa air terjun itu dulunya ialah tempat pertapaan Aditya Kumbokarno. Menurut Suraji (63), ia menjelaskan bahwa Aditya Kumokarno adalah tokoh dalam pewayangan ramayana yang berwujud raksasa tetapi berhati ksatria, dalam usahanya melebur dosa yg gugur dalam pertempuran membela negaranya, Alengka. Nama “Panglebur Gongso” sendiri diambil dari ksatrian Kumbokarno berasal. Sebelum bertolak raksasa ini meninggalkan jejak kaki yg hingga waktu ini masihlah nampak dibebatuan atas grojoggan. Selain itu, terdapat pula suatu goa yang terletak di kanan bawah curug, yang konon menurut penduduk setempat tembus hingga kemasjid demak.

Dengan adanya beberapa mitos tersebut, cukup membuat wisata Curug Gongso dinikmati oleh sebagian masyarakat yang ingin tau kebenarannya. Disisi lain,  masyarakat yang sudah mengunjungi wisata ini pasti akan menjumpai pesona keindahan yang sangat menarik. Sehingga, setiap harinya Curug ini selalu ramai dikunjungi. Wisata ini pun juga sangat cocok untuk mengisi waktu libur. Jadi sangat disayangkan jika kita tidak mencoba untuk berlibur kesini.

Penulis : Amelia alfi nurjanah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas peng...

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b...

SISI MISTIS GOA KREO, DALAM PANDANGAN MBAH SUMAR

   LPM REFERENCE -  Goa kreo merupakan tempat wiasata unik yang berada di Gunungpati, Semarang. Bagaimana tidak, sepanjang goa dan sekitar waduk jatibarang banyak kera yang berkeliaran secara liar yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Dibalik keunikannya ternyata terselip berbagai sejarah mistis yang diyakini masyarakat. Tak terkecuali untuk mbah Sumar juru kunci tempat wisata tersebut, minggu (30/04) ketika kru Reference bertemu dengannya, ia menjelaskan bahwa goa kreo masih keramat dan sakral. Dulunya merupakan peninggalan Sunan Kalijaga, dimana saat Sunan Kalijaga mencari kayu jati untuk masjid agung Demak, kayu jatinya tersangkut disungai sebuah hutan. kemudian Sunan Kalijaga bersemedi dan meminta pertolongan pada Allah sehingga dikirimkan empat kera yang berwarna merah, kuning, putih dan hitam. keempat kera itulah membawakan kayu jati tersebut sampai ke Demak.  Menurut mbah Sumar keempat kera tersebut ghoib dan masing masing warna ...