LPM Reference.com - Senin (6/5), mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Keluarga Besar Mahasiswa Walisongo (KBMW) kembali melakukan aksi untuk menuntut penyelesaian problematika sistem TOEFL/IMKA, setelah sebelumnya pada aksi Kamis (2/5) lalu belum menghasilkan keputusan dari pihak rektorat.
Dalam aksi kali ini Suparman Syukur selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan meminta kepada perwakilan aksi untut berunding dengan pihak birokrasi terkait permasalahan tersebut. "Saya minta perwakilan untuk berunding agar menyelesaikan masalah ini dengan baik,” ujarnya.
Perundingan itu pun menghasilkan tiga keputusan yang disampaiakan langsung oleh Muhibbin selaku Rektor UIN Walisongo, ia menjelaskan bahwa akan menambah 9 orang tenaga didik (tendik) di Pusat Pengembangan Bahasa (PPB); selain itu, untuk angkatan 2012-2015 dapat mendaftar TOEFL/IMKA secara manual di fakultasnya masing-masing; dan yang terakhir yaitu mulai Senin (13/5) akan dibuka penambahan 40 kursi khusus angkatan 2012-2015.
Muhibbin juga mengatakan bahwa keputusan ini bukan merupakan jaminan kelulusan TOEFL/IMKA bagi mahasiswa, "Lulus tidaknya ujian TOEFL/IMKA tergantung kemampuan dari masing-masing,” pungkas Muhibbin.
Reporter: Devi, Winda, Talia
Editor : Luqman
Komentar
Posting Komentar