LPMReference.com -
Kamis (2/5) Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Keluarga Besar Mahasiswa Walisongo
(KBMW) menggelar aksi tentang problematika TOEFL dan IMKA di depan rektorat UIN
Walisongo, Semarang. Ahmad Nur Fadhlullah selaku koordinator lapangan aksi,
menjelaskan bahwa aksi ini adalah
sebagai bentuk kekecewaan terhadap
kebijakan pihak birokrasi.
Setelah
sebelumnya melalui audiensi tidak memberikasn hasil yang memuaskan, “Tujuan
utama aksi yang dilakukan KBMW adalah dihapuskannya SK rektor No.Un
.10.0/R/PP.00.9/754/2016,” ujarnya.
Hadir
dari pihak birokrasi, Suparman Syukur selaku Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan,
setelah massa aksi menunggu cukup lama, ia pun menjelaskan bahwa dari pihak
rektorat beberapa sedang ada acara di luar kampus sehingga tidak bisa menemui
massa.
Suparman
pun mengajak perwakilan dari KBMW untuk berdiskusi di dalam gedung rektorat. Karena
diskusi yang berjalan lambat, massa yang ada berada di luar pun akhirnya
memasuki gedung rektorat yang dijaga oleh satpam walaupun agak bersitegang.
Aghisna
Bidikrikal Hasan sebagai perwakilan KBMW yang mengikuti diskusi dengan jajaran
birokrasi menjelaskan bahwa tuntutan dari KBMW belum sepenuhnya bisa
direalisasikan oleh pihak birokrat.
“Keterbatasan
birokrasi yang hadir membuat tuntuan kita belum sepenuhnya terealisasi, maka
hari Senin birokrasi akan mengadakan rapat internal bersama perwakilan
mahasiswa dan kita akan kawal dengan mengadakan aksi kembali sampai
menghasilkan keputusan”
Reporter: Sulistiyawan
Editor: Afief
Komentar
Posting Komentar