Langsung ke konten utama

Calon SEMA Tak Sesuai Persyaratan, tetapi Lolos Verifikasi. KPM Bercanda?


Pamflet pendaftaran calon DEMA, SEMA, dan HMJ oleh KPM

LPMReference.com - Salah satu calon senat mahasiswa (SEMA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ketahuan tidak memenuhi persyaratan, tetapi lolos verifikasi berkas.

Calon dari Partai Mahasiswa Demokrat (PMD) tersebut memiliki IPK di bawah 3,25. Padahal, dalam Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 4961 Tahun 2016 jelas bahwa syarat menjadi calon SEMA minimal memiliki IPK 3,25. Lantas, mengapa calon tersebut lolos dari verifikasi Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM)?

Ketua KPM, Kafabih, ketika dimintai keterangan melalui WhatsApp mengatakan, “KPM kurang tahu, karena kami hanya mengecek data hardfile saja.” Tanggapan Ketua KPM ini sontak memunculkan pertanyaan publik tentang ketelitian KPM dalam memverifikasi data.

Hingga saat ini, Selasa (18/12), tidak ada tindak lanjut dari KPM untuk menggugurkan calon tersebut.

Dalam wawancara terpisah, Sekretaris Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PMD FISIP, Indana Zulfa, mengakui adanya salah satu calon SEMA dari partainya yang memiliki IPK di bawah 3,25.

Ia mengatakan bahwa partainya hanya mengacu pada pamflet pendaftaran calon yang dibagikan KPM. “Tidak tertera sama sekali mengenai batas minimal IPK,” tegas Indana.

Ia juga mengungkapkan bahwa berkas sudah diverifikasi dan tidak dipermasalahkan oleh KPM. “Berkas sudah dianggap valid dan lolos dari verifikasi calon SEMA,” pungkasnya.

Reporter: Ratu Wardah Ayu S.
Editor: Afief

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas peng...

Intervensi Militer Dalam Forum Diskusi Akademik KSMW X FTPS

Gambar seorang mahasiswa yang sedang diintrogasi TNI Reference - Forum diskusi kolaborasi antara Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) dan Forum Teori dan Praktik Sosial (FTSP) didatangi intelejen, tentara, dan security. Diskusi dengan tema "Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer Bagi Kebebasan Akademik" dilaksanakan di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Senin (14/04/2025).  Forum diskusi sebagai bentuk kebebasan akademik dimasuki seseorang yang diduga intelejen, tak lama setelah diskusi dimulai.  Intelejen yang memperkenalkan diri dengan nama Ukem, tiba-tiba hadir di tengah diskusi pembahasan militer masuk ke kampus.  Ukem yang memakai kaos hitam celana panjang langsung duduk di barisan belakang.  Pemantik dari FTPS, Farhan, merasa ada sosok mencurigakan yang tiba-tiba memasuki forum diskusi. Untuk memverifikasi intelejen tersebut, Farhan mengajak masa forum untuk memperkenalkan diri dan latar belakang.  " Biar makin kenal, ...

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b...