![]() |
Konferensi pers yang diadakan DEMA
UIN Walisongo.
|
LPM Reference.com - Senin (17/9), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN
Walisongo menggelar konferensi pers terkait pelaksanaan Orientasi Olahraga,
Seni, Ilmiah dan Keterampilan (Orsenik) tahun 2018 di kantor DEMA.
Pelaksanaan Orsenik tahun ini
tentu berbeda dengan tahun sebelumnya. Salah satu perbedaan dari Orsenik tahun
ini adalah sistem penghitungan medali untuk menentukan juara. Jika pada tahun
2017 kemarin juara didasarkan pada jumlah medali emas, lain halnya dengan tahun
ini.
Pada tahun ini, untuk
penentuan juara didasarkan pada penghitungan poin medali. Secara rinci poin
medali emas mendapat 10 poin, perak 5 poin dan perunggu 2 poin. Menurut ketua
DEMA UIN Walisongo Syarifuddin Fahmi, untuk menentukan masalah medali tersebut
cukup memakan banyak waktu.
“Ketika mengadakan rapat
tersebut ada beberapa fakultas yang menyetujui dengan penghitungan poin dan ada
yang yang tetap ingin dengan penghitungan medali emas. Namun, setelah beberapa
jam debat dan berdiskusi sehingga penghitungan poin menjadi kesepakatan bersama.”
Ungkapnya.
Berkaca dari Orsenik tahun
lalu, ketika medali emas menjadi patokan juara, banyak mahasiswa yang ribut di
akhir ketika sudah diumumkan juaranya. Maka dari itu pihak DEMA tidak ingin
keributan tersebut terulang kembali pada tahun ini.
“Seperti
tahun kemarin itu banyak mahasiswa yang ribut di akhir tentang masalah
penentuan juara karena jumlah medali emas yang dihitung. Maka untuk
mengantisipasi hal tersebut tahun ini kita menggunakan penghitungan poin yang
sudah disepakati bersama oleh semua fakultas.” Ujar
Fahmi.
Reporter : Nur Khabibah
Editor :
Luqman Sulistiyawan
Komentar
Posting Komentar