Langsung ke konten utama

Tak Mau Rugi, Dema FISIP Tetap Resitasikan Balon Untuk Maba

Pembatalan resitasi balon yang diinfokan akun Ig @pbakuinws
 LPM Reference.com - Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang 2018, berbeda dengan tahun sebelumnya. Salah satu perbedaannya, pada PBAK tahun ini Mahasiswa Baru (Maba) diwajibkan membawa beberapa resitasi.
Dilansir dari Ig @pbakuinws pada (8/8) menginfokan resitasi yang wajib dibawa Maba antara lain pom-pom merah putih, buku bacaan, balon kuning hijau, pin UIN Walisongo dan ID card.

Namun seiring berjalannya waktu pada (14/8) akun Ig @pbakuinws kembali menginfokan bahwa resitasi balon tidak jadi yang kemudian diganti dengan resitasi berupa pakaian layak pakai, tikar dan selimut untuk didonasikan ke masyarakat Lombok.

Pembatalan resitasi tersebut ternyata tidak berpengaruh bagi Maba Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Maba FISIP sendiri tetap diwajibkan membawa resitasi berupa balon 
Setelah diklarifikasi kepada panitia PBAK FISIP, Setya Pradina selaku ketua panitia membenarkan hal tersebut. Setya mengatakan bahwa salah satu alasan panitia FISIP tetap mengadakan resitasi balon karena sebelumnya dari salah satu divisi Dema FISIP yang menaungi perekonomian menjual balon untuk resitasi PBAK karena banyaknya permintaan dari Maba.

Setelah banyaknya Maba yang memesan balon  dari pihak panitia universitas malah membatalkan itu. Kemudian karena dari pihak Dema FISIP sudah terlanjur memesan balon dan tidak mau rugi  mereka tetap berinisiatif untuk mengadakan resitasi balon.

“Iya memang alasan tidak mau rugi juga menjadi salah satu pertimbangan kami mengambil kebijakan tersebut. Kemarin juga dari mahasiswa banyak yang meminta agar kami menyediakan resitasi balon khususnya dari mahasiswa yang berasal dari luar Jawa,” ujar Setya.

Setya juga menambahkan alasan panitia tetap mewajibkan tersebut karena dari FISIP sendiri ingin mengkonsep acara PBAK tahun ini berbeda dengan fakultas lain. Rencananya balon tersebut akan digunakan untuk acara penerbangan sejuta mimpi pada hari terakhir PBAK.

Reporter: Lilik dan Bibah
Editor : Luqman



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas peng...

Intervensi Militer Dalam Forum Diskusi Akademik KSMW X FTPS

Gambar seorang mahasiswa yang sedang diintrogasi TNI Reference - Forum diskusi kolaborasi antara Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) dan Forum Teori dan Praktik Sosial (FTSP) didatangi intelejen, tentara, dan security. Diskusi dengan tema "Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer Bagi Kebebasan Akademik" dilaksanakan di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Senin (14/04/2025).  Forum diskusi sebagai bentuk kebebasan akademik dimasuki seseorang yang diduga intelejen, tak lama setelah diskusi dimulai.  Intelejen yang memperkenalkan diri dengan nama Ukem, tiba-tiba hadir di tengah diskusi pembahasan militer masuk ke kampus.  Ukem yang memakai kaos hitam celana panjang langsung duduk di barisan belakang.  Pemantik dari FTPS, Farhan, merasa ada sosok mencurigakan yang tiba-tiba memasuki forum diskusi. Untuk memverifikasi intelejen tersebut, Farhan mengajak masa forum untuk memperkenalkan diri dan latar belakang.  " Biar makin kenal, ...

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b...