Langsung ke konten utama

FISIP Menyabet Dua Piala Kangmas Denok UIN Walisongo 2018


LPM Reference.com - Dalam rangka memperingati hari Kartini, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) An-niswa mengadakan pemilihan Kangmas Denok Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo 2018. Acara ini diadakan di Auditorium 2 kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Senin (23/4). Diikuti perwakilan dari setiap fakultas yang ada di UIN Walisongo.

“Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Kartini dan memang acara ini sudah menjadi acara rutinan UKM An-niswa,” ujar Anifah selaku ketua panitia pelaksana.

Hasil dari pemilihan Kangmas Denok menempatkan dua mahasiswa perwakilan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mendapat gelar juara. Handhita Timur Adlima  mampu menyabet gelar Kangmas UIN Walisongo 2018, sedangkan Indah Feni Rejeki mampu meraih gelar runner up pertama Denok UIN Walisongo.

Handhita Timur Adlima merasa senang dengan capaian yang didapat dalamnya  karena selaku perwakilan FISIP dapat menyabet gelar juara dan kebetulan ini untuk pertama kalinya bagi FISIP.

“Tentunya perasaannya sangat senang sekali di mana saya dan Feni dapat mengantarkan FISIP mendapatkan hasil yang memuaskan. Kebetulan pertama bagi FISIP dan memang sebelumnya kita juga sudah menargetkan bahwa tahun ini adalah tahun FISIP untuk juara,” pungkasnya.

Reporter: Nur Khabibah
Editor: Fadlilatunnaja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas peng...

Intervensi Militer Dalam Forum Diskusi Akademik KSMW X FTPS

Gambar seorang mahasiswa yang sedang diintrogasi TNI Reference - Forum diskusi kolaborasi antara Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) dan Forum Teori dan Praktik Sosial (FTSP) didatangi intelejen, tentara, dan security. Diskusi dengan tema "Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer Bagi Kebebasan Akademik" dilaksanakan di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Senin (14/04/2025).  Forum diskusi sebagai bentuk kebebasan akademik dimasuki seseorang yang diduga intelejen, tak lama setelah diskusi dimulai.  Intelejen yang memperkenalkan diri dengan nama Ukem, tiba-tiba hadir di tengah diskusi pembahasan militer masuk ke kampus.  Ukem yang memakai kaos hitam celana panjang langsung duduk di barisan belakang.  Pemantik dari FTPS, Farhan, merasa ada sosok mencurigakan yang tiba-tiba memasuki forum diskusi. Untuk memverifikasi intelejen tersebut, Farhan mengajak masa forum untuk memperkenalkan diri dan latar belakang.  " Biar makin kenal, ...

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b...