Langsung ke konten utama

Mengenal Sosok Lain Chrisye Melalui Film

  
Sumber foto : www.cgv.id

Judul Film: Chrisye
Sutradara: Rizal Mantovani
Produser: Rissa Putri
Produksi: MNC Picture
Peresensi: Luqman Sulistiyawan
Nama Chrisye begitu familiar di telinga para penikmat musik Indonesia. Tak diragukan lagi jika ia kemudian disebut sebagai musisi legenda yang membuat pendengar musik akan jatuh hati dengan suara khasnya. Meski banyak orang mengenal berbagai lagunya namun tak lantas mengenal pula kehidupan seorang Chrisye. Maka kemudian dirilis film “Chrisye” yang disutradarai oleh Rizal Mantovani. Film ini begitu menarik karena tidak hanya menggambarkan sisi kehidupan Chrisye sebagai seorang musisi, tetapi sebagai seorang seorang ayah, sahabat, serta sebagai seorang muslim yang taat.
Dalam film ini dikisahkan bagaimana seorang Chrisye (Vino G. Bastian)  menapaki jalan bermusiknya dari mulai menjadi penyanyi band Gipsy sampai akhirnya menjadi penyanyi solo. Meski awalnya agak ragu untuk berkarir solo, namun kemudian lewat single “Lilin-Lilin Kecil” nama Chrisye kemudian banyak dikenal dan menembus pasaran musik Indonesia dan bersaing dengan musisi lainnya. Tak mudah bagi Chrisye untuk kemudian meyakinkan ayahnya berkarir sebagai musisi karena anggapan bahwa seorang musisi tidaklah pernah dihargai dan anggapan negatif lainnya tentang citra musisi. Namun entah mukjizat atau bagaimana lewat sebuah mimpi yang dialami, sang ayah mengizinkan Chrisye berkarir sebagai musisi.
Nama melambung diikuti juga dengan kisah asmaranya, adalah seorang Damayanti Noor (Velove Vexia), gadis yang membuat Chrisye jatuh hati dan kemudian menjadi pendamping hidupnya. Alasanya cukup simpel, “karena kamu adalah perempuan yang bisa aku ajak susah” begitu kata Chrisye ketika Damayanti menanyakan mengapa memilih dirinya. Damayanti lah yang membuat Chrisye mengenal agama Islam dan memutuskan menjadi seorang muallaf.
Waktu berlalu, karir Chrisye semakin melejit, terutama ketika ia tampil beda membawakan lagu “Aku Cinta Dia” dengan gaya nyentrik mampu menyedot perhatian para remaja pada saat itu. Sampai kemudian ia berada pada titik buntu dan terlintas untuk berhenti sebagai musisi, namun takdir berkata lain ketika Jay Subyakto dan Gauri Nasution menawarkan kepadanya konser tunggal yang berkolaborasi degan komponis Erwin Gutawa. Melalui perjuangan panjang terselenggaralah konser tersebut yang menjadi konser terbesar pada saat itu dan disambut antusias oleh penikmat musik Indonesia.
Puncaknya adalah ketika timbul rasa spiritual dalam diri Chrisye, ia merasa selama hidupnya  Tuhan telah  begitu baik padanya karena setiap  kesulitan dan keinginannya  seakan dijawab dan dibantu. Ia pun berinisiatif untuk memunculkan lagu yang bicara tentang ketuhanan dalam album yang akan digarapnya. Chrisye meminta sastrawan Taufik Ismail untuk membuatkan lirik lagunnya. Selesai lirik lagu diterima, ternyata Chrisye tak mampu menyanyikannya, acap kali mau menyanyikan yang keluar bukanlah suara, tetapi yang keluar malah air mata yang begitu menggoncang hati, begitu ia mencoba berulang-ulang namun hasilnya pun sama.
Ternyata lirik tersebut adalah terjemahan surah Yassin ayat 65 yang menjelaskan tentang pengadilan di hari akhir. Didampingi Damayanti, Chrisye pun berhasil menyanyikan lagu itu walau dengan tetesan air mata. Kiprah Chrisye sebagai musisi begitu terkenang bagi banyak orang walaupun kemudian ia wafat pada tahun 2007, namun karya dan namanya masih tetap abadi dan selalu menjadi inspirasi.
Film ini menarik ditonton oleh berbagai generasi, karena kaya akan muatan edukasi yang digali dari sosok Chrisye. Meskipun tidak secara seutuhnya dapat menggambarkan Chrisye, namun setidaknya Rizal Mantovani melalui filmnya mampu menunjukkan kepada penonton tentang sisi lain seorang Chrisye yang selama ini belum diketahui, terutama dari sudut pandang Damayanti Noor sebagai sang istri. Film “Chrisye” sendiri mulai tayang sejak 7 Desember 2017 di Bioskop seluruh Indonesia.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas peng...

Intervensi Militer Dalam Forum Diskusi Akademik KSMW X FTPS

Gambar seorang mahasiswa yang sedang diintrogasi TNI Reference - Forum diskusi kolaborasi antara Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) dan Forum Teori dan Praktik Sosial (FTSP) didatangi intelejen, tentara, dan security. Diskusi dengan tema "Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer Bagi Kebebasan Akademik" dilaksanakan di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Senin (14/04/2025).  Forum diskusi sebagai bentuk kebebasan akademik dimasuki seseorang yang diduga intelejen, tak lama setelah diskusi dimulai.  Intelejen yang memperkenalkan diri dengan nama Ukem, tiba-tiba hadir di tengah diskusi pembahasan militer masuk ke kampus.  Ukem yang memakai kaos hitam celana panjang langsung duduk di barisan belakang.  Pemantik dari FTPS, Farhan, merasa ada sosok mencurigakan yang tiba-tiba memasuki forum diskusi. Untuk memverifikasi intelejen tersebut, Farhan mengajak masa forum untuk memperkenalkan diri dan latar belakang.  " Biar makin kenal, ...

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b...