Skip to main content

Universitas Negeri Surabaya dan An IT Community Menggelar Lomba Esai dan Poster Digital: Mendorong Inovasi Pendidikan dan Era Industri 5.0


Universitas Negeri Surabaya, dalam kolaborasi dengan An IT Community, sebuah komunitas di kampus yang berdedikasi pada integrasi teknologi dan inovasi pendidikan, telah resmi mengumumkan pelaksanaan lomba menulis esai dan desain poster digital. Lomba ini bertujuan untuk mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS), mendorong mereka untuk merenungkan dan mendesain masa depan pembelajaran digital yang inklusif dan efektif.

Kegiatan ini diselenggarakan secara daring, berlangsung mulai 2 April 2024 hingga 12 Mei 2024, menantang peserta untuk mengeksplorasi dan mengemukakan ide-ide mereka terkait aplikasi teknologi dalam pendidikan masa depan. Informasi detail tentang cara pendaftaran dan pengajuan karya telah tersedia di akun Instagram resmi An IT Community, memudahkan calon peserta untuk mengikuti kompetisi ini.

Terdapat tiga kategori pemenang yang akan diumumkan, dengan hadiah berupa uang pembinaan dan sertifikat yang akan diberikan kepada mereka yang berhasil. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan kompetisi, peserta dapat merujuk ke postingan resmi di akun Instagram An It Community.

Melalui kompetisi ini, diharapkan dapat menjadi platform bagi mahasiswa untuk berbagi ide-ide inovatif mereka sekaligus memperkuat kemampuan dalam menulis dan merancang poster, serta memperluas wawasan mereka mengenai peran teknologi dalam pembelajaran di era digital.

Penulis: Desvika Laurentya

Redaktur: Farah Nabila

Comments

Popular posts from this blog

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat