Skip to main content

Universitas Negeri Surabaya dan An IT Community Menggelar Lomba Esai dan Poster Digital: Mendorong Inovasi Pendidikan dan Era Industri 5.0


Universitas Negeri Surabaya, dalam kolaborasi dengan An IT Community, sebuah komunitas di kampus yang berdedikasi pada integrasi teknologi dan inovasi pendidikan, telah resmi mengumumkan pelaksanaan lomba menulis esai dan desain poster digital. Lomba ini bertujuan untuk mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS), mendorong mereka untuk merenungkan dan mendesain masa depan pembelajaran digital yang inklusif dan efektif.

Kegiatan ini diselenggarakan secara daring, berlangsung mulai 2 April 2024 hingga 12 Mei 2024, menantang peserta untuk mengeksplorasi dan mengemukakan ide-ide mereka terkait aplikasi teknologi dalam pendidikan masa depan. Informasi detail tentang cara pendaftaran dan pengajuan karya telah tersedia di akun Instagram resmi An IT Community, memudahkan calon peserta untuk mengikuti kompetisi ini.

Terdapat tiga kategori pemenang yang akan diumumkan, dengan hadiah berupa uang pembinaan dan sertifikat yang akan diberikan kepada mereka yang berhasil. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan kompetisi, peserta dapat merujuk ke postingan resmi di akun Instagram An It Community.

Melalui kompetisi ini, diharapkan dapat menjadi platform bagi mahasiswa untuk berbagi ide-ide inovatif mereka sekaligus memperkuat kemampuan dalam menulis dan merancang poster, serta memperluas wawasan mereka mengenai peran teknologi dalam pembelajaran di era digital.

Penulis: Desvika Laurentya

Redaktur: Farah Nabila

Comments

Popular posts from this blog

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas pengguna

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat