Skip to main content

Pelantikan Ormawa FISIP 2024

(sumber foto: dema fisip)

LPM Reference — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kembali menyelenggarakan Pelantikan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) yang bertempat di gedung Auditorium II Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Rabu (21/2/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FISIP Ibu Prof. Dr. Misbah Zulfa Elisabeth, M.Hum beserta jajarannya. Selain itu pelantikan ini turut diikuti oleh segenap pengurus Ormawa di lingkup FISIP, seperti Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F), Senat Mahasiswa  Fakultas (SEMA-F), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) serta beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKM-F).

Dalam gagasan Ibu Dekan FISIP Prof. Dr. Misbah Zulfa Elizabeth, M. Hum menekankan peran penting Ormawa dalam menciptakan kampus yang inklusif, kompetitif dan berwawasan ke depan. Ia juga mengajak para pengurus baru untuk menerapkan amanahnya dengan penuh tanggung jawab dan komitmen dengan melangsungkan program kerja yang fokus pada kesejahteraan dan pengembangan potensi mahasiswa.

Pada momen pelantikan ini pengurus lama turut membagikan pengalaman, dan menyampaikan orasi mereka mengenai kepemimpinan yang tentunya dapat memberikan wawasan bagi pemimpin baru serta menumbuhkan semangat tinggi dan tekad untuk memberikan kontribusi maksimal bagi kampus dan mahasiswa.

Dengan demikian, pelantikan Ormawa  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini, tidak hanya sekedar acara kemeriahan, tetapi juga menjadi momen penting dalam kehidupan kampus dengan penuh ambisi, semangat dan komitmen untuk mewujudkan visi misi untuk meningkatkan kedamaian dan ketentraman mahasiswa dan perkembangan kampus untuk menjadi yang lebih baik.

Penulis: Rizka Nur Nahdia M.
Redaktur: Farah Nabila

Comments

Popular posts from this blog

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas pengguna

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat