Skip to main content

Rapat Kerja ORMAWA FISIP UIN Walisongo Semarang Periode 2024

LPM reference — Pelaksanaan Rapat Kerja Ormawa FISIP yang bertemakan "Semarak Ormawa FISIP Menuju Kinerja Yang Progresif Inofatif dan Aktif Berdasarkan Tridharma Perguruan Tinggi" sukses dilaksanakan oleh seluruh Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UIN Walisongo Semarang yang bertempat di Aula Wisma Perdamaian Kota Semarang,  Sabtu (24/2/2024).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bapak Dr. H. Muh Hasan M.Ag, selain itu Bapak Dr. Nur abadi M.Ag,  dan perwakilan dari seluruh Ormawa FISIP UIN Walisongo Semarang yang turut hadir, di antaranya ada Senat Mahasiswa FISIP (SEMA F), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA F), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Sosiologi dan Ilmu Politik dan di ikuti seluruh unit kegiatan mahasiswa UIN Walisongo.

Muhammad Yusuf Ghusna selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh anggota Ormawa dalam periode 2023/2024.
Dalam sambutannya ia menaruh harapan kepada seluruh ormawa FISIP selanjutnya dapat menghidupkan Ormawa agar lebih berkembang, kompeten, lebih maju,aktif, inovatif, dan kreatif.

Senada dengan hal itu, dalam sambutannya Bapak Dr. Nur Abadi M.Ag beliau mengucapkan selamat dan terimakasih karena telah ikhlas mendarmabaktikan diri untuk kemajuan Ormawa Fisip UIN Walisongo agar menjadi mahasiswa yang kreatif dan inovatif untuk ke jenjang internasional.
Beliau juga membuat gagasan bahwa orang yang hebat adalah mereka yang bisa membuat jejaring, relasi, dan dapat berkolaborasi serta berkontribusi di dalam maupun di luar kampus. 

Beliau juga berpesan kepada seluruh anggota Ormawa FISIP untuk dapat merangkul dan menggandeng seluruh mahasiswa lain untuk dapat dan ikut serta aktif dalam organisasi sesuai minat dan bakatnya masing-masing dengan dalil "man Jadda wa Jadda" yg artinya jika dia bisa maka kita juga pasti bisa".

Dengan demikian acara Rapat Kerja Ormawa FISIP UIN Walisongo Semarang yg dilaksanakan dengan penuh semangat yang tinggi untuk dapat mewujudkan Ormawa FISIP UIN Walisongo Semarang menjadi lebih baik untuk kedepannya.

Penulis: Tri mutiara
Redaktur: Urmila Putri Kardianti

Comments

Popular posts from this blog

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat