Skip to main content

Tidak Jelasnya Jam Operasional Shuttle, Begini tanggapan Mahasiswa

lpmreference.com

LPM Reference- Shuttle layanan transportasi yang ada di UIN Walisongo, saat ini digunakan mahasiswa khususnya bagi santri Ma'had Al jamiah walisongo untuk antar jemput karena sangat efisien bagi mahasiswa yang jarak fakultas-nya jauh dari Ma'had Al jamiah walisongo.

 

Keberadaan shuttle ini biasanya berhenti di depan Ma'had Al jamiah beroperasi jam 08.00 04.00 WIB sore untuk antar jemput mahasantri (mahasiswa dan santri) pergi dan pulang kuliah.


"Shuttel ini sudah ada sekitar dua tahun yang lalu, pada awalnya shuttle ini dikhususkan untuk menjemput tamu dari luar dan pejabat kampus, tamu luar seperti tamu dari universitas lain" ucap Afif supir shuttle.

 

Terdapat empat shuttel yang ada di UIN Walisongo Semarang dan bertransit di depan Ma'had Al-jamiah semua.


" Saya sering jalan kaki dari pada naik shuttle karena jumlah shuttle tidak memenuhi penumpang terkadang mahasiswa saling berebut untuk menaiki shuttel untuk pergi ke kampus, apa lagi kalau jam kuliah saya pagi dan shuttle belum beroperasi, saya jalan kaki" Ugkap Adelia mahasiswa jurusan pendidikan biologi.

 

Namun pada kenyataannya shuttle yang dapat memudahkan mahasiswa pergi dan pulang kampus, malah ada juga beberapa mahasiswa yang memilih untuk berjalan kaki dari pada menunggu shuttle karna lama, hal ini disebabkan karena jumlah shuttle tidak memenuhi jumlah mahasiswa di UIN Walisongo.

 

Penulis        : Izzatul dan Nurca       

Redaktur     : Ansol      

 

Comments

Popular posts from this blog

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat