Skip to main content

Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) Sebagai Wadah Pengembangan Keterampilan Kru Baru LPM Reference

http://www.lpmreference.com/

Lembaga pers Mahasiswa (LPM) Reference, kembali mengadakan kegiatan pelatihan jurnalistik tingkat dasar (PJTD) dengan tema “Membentuk Pers Mahasiswa yang Kreatif dan Kritis Melalui Pelatihan Dasar Jurnalistik“. Sabtu (14/10/2023). Kegiatan PJTD  merupakan wujud keseriusan LPM Reference untuk memberikan pelatihan dan pengembangan  keterampilan kepada  Kru baru-nya.

Kegiatan PJTD juga menjadi tahapan tingkat kaderisasi pertama yang dilakukan LPM Reference. Kegiatan  PJTD menjadi jembatan penghubung bagi para Kru baru LPM Reference untuk bisa memahami bagaimana cara menjadi penulis dan jurnalis yang baik dan kompeten sesuai prinsip  jurnalisme yaitu kritis, independen, jujur, dan netral.

 PJTD merupakan tingkat kaderisasi pertama LPM Reference, di dalam PJTD Kru baru LPM Reference akan dibekali berbagai ilmu  kepenulisan untuk bisa masuk dalam crew LPM Reference. Jadi harapan saya bisa secara hikmat untuk bisa mengikuti acara pjtd ini”, ucap  Ansol selaku ketua umum LPM Reference.

Kegiatan PJTD juga menjadi bentuk keseriusan UKM LPM Reference untuk membimbing dan melatih para Kru baru-nya dengan memberikan materi-materi dasar mengenai jurnalistik yang  meliputi:

1.        Pengenalan jurnalistik dan jurnalis

2.        Pelatihan pemberitaan

3.        Pelatihan kepenulisan opini dalam media massa

Ketiga materi tersebut dipaparkan dan dijelaskan oleh Imamul Muqorrobin (Ketua umum SKM Amanat 2023), Muhammad Kamal (Reporter Jateng News Id) dan Ahmad Baihaqi (Alumni LPM Reference). Ketiga pemateri tersebut memiliki segudang  pengalaman dalam dunia jurnalistik dan kepenulisan yang bermanfaat dalam menambah wawasan para Kru baru LPM Reference.

Harapan besar dari pelaksanaan kegiatan PJTD ini, mampu menghasilkan generasi penerus LPM Reference yang berkompeten dan berkomitmen kuat untuk berperan aktif dalam dunia kepenulisan dan jurnalistik baik itu di lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP),  lingkup Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, atau bahkan lingkup luar kampus.

Reporter  : Miftachul Janah

Redaktur : Mohammad Nayaka Rama Yoga

Comments

Popular posts from this blog

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat