Skip to main content

Debat Kandidat Calon Ketua ORMAWA FISIP

 


LPM Reference -  Panitia Pemungutan Suara Mahasiswa (PPSM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang menyelenggarakan debat kandidat calon ketua ORMAWA FISIP di ruang A9 Gedung FISIP, Senin (19/12/2022).

Pemilihan Mahasiswa atau PEMILWA merupakan agenda rutinan yang dilaksanakan setiap setahun sekali oleh UIN Walisongo Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk memilih calon ketua HMJ, Dema Fakultas, dan Dema Universitas.

Pelaksanaan PEMILWA sendiri diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) di tingkat Universitas, sedangkan di tingkat Fakultas diselenggarakan oleh Panitia Pemungutan Suara Mahasiswa (PPSM)

Pada kesempatan kali ini, ajang PEMILWA sudah sampai pada tahap debat kandidat calon ketua ORMAWA. Kegiatan debat  kandidat merupakan rangkaian kegiatan dari PEMILWA yang dicanangkan oleh KPM dan PPSM. Selain itu juga terdapat beberapa calon ketua ORMAWA FISIP yang turut meramaikan ajang kontestasi PEMILWA 2022.

Terdapat satu calon dari DEMA FISIP yakni sahabat Anfatoni Alama Jidan, Satu calon dari HMJ Ilmu Politik yakni sahabat Hifny Mazin Alfaro, Serta dua calon dari HMJ Sosiologi yakni Sahabat M. Wahda Rizki dan Shohibul Faroeh. 

Kegiatan debat kandidat kali ini berlangsung cukup panas, karena tiap calon ketua ORMAWA baik dari DEMA maupun HMJ mempunyai pandangan tersendiri terhadap program-program yang akan diimplementasikan selama satu periode kedepan. 

Rundown kegiatan debat kali ini dimulai dari pemaparan visi dan misi, setelah itu dilanjutkan tanya jawab oleh panelis yang diawali dari Dosen Sosiologi Endang Supriadi dan disusul oleh sahabat Azhari Mahasiswa Ilmu Politik 2016, kemudian dilanjutkan dengan tanggapan dan tanya jawab dari kedua calon ketua HMJ Sosiologi, dilanjut tanya jawab antara audiens dan para calon ketua ORMAWA FISIP dan yang terakhir ialah closing statement dari calon ketua DEMA FISIP, HMJ Ilmu Politik, dan HMJ Sosiologi.


Penulis     : Ansol Boy

Redaktur  : Aurora Stifada

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe