Skip to main content

Fisip Sport Club (FSC) Selenggarakan Kompetisi Futsal tingkat SMA se Jateng-DIY

 

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fisip Sport Club (FSC) selenggarakan kompetisi futsal se-Jateng – DIY pada senin, 23 mei 2022. Kompetisi tersebut diikuti oleh 22 sekolah yang tersebar dari berbagai wilayah di Jateng dan DIY. Kegiatan yang rencana berlangsung selama tiga hari ini di buka oleh dekan FISIP Dr. Misbah Zulfa Elizabeth, M.Hum. Dalam sambutannya Ia memberikan dukungan dan berharap bahwa kegiatan baik seperti ini akan diselenggarakan setiap tahunnya.  “Kami dari pihak Fakultas sangat mendukung diadakannya FISIP Futsal Competition 2022 ini, dan kami selaku pihak fakultas mengupayakan agar event ini akan terus ada disetiap tahunnya dan juga tidak hanya cabang olahraga Futsal namun beberapa Cabor yang dinaungi oleh FSC sendiri seperti basket, voli, futsal, e-sport, tenis meja, dan badminton”

Diadakannya kompetisi Futsal ini bertujuan untuk memperkenalkan diri dan promoting dari pihak UKM maupun Fakultas kepada anak-anak SMA di Jateng dan DIY. “Event ini kami adakan sebagai ajang branding FSC dan juga promoting dari UKM FISIP sendiri, agar anak SMA di Jateng dan DIY ini bisa mengenal adanya FSC sebagai UKM FISIP” Ujar Farishi Adityasandi selaku Ketua Umum UKM FSC.

“Kami harapkan juga para peserta pertandingan FISIP Futsal Competition tetap menjunjung tinggi sportifitas dan fairplay dilapangan, dan tidak hanya menjadi juara pertandingan, namun juga menjadi juara di hati penonton dan tim masing-masing.” Ujar Ketua Pelaksana kegiatan FISIP Futsal Competition, Naufal Evan.

Dengan adanya kegiatan pertandingan ini diharapkan agar UIN Walisongo mulai lebih dilirik oleh SMA/SMK seJateng-DIY mengingat akan berlangsungnya penerimaan mahasiswa baru dari berbagai jalur. 


Penulis: Faris Balya

Redaktur: Ansol Boy





Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe