Skip to main content

Sembuh



Sumber: detik.com

Lelaki itu masih terbaring lemah diruangan isolasi disalah satu Rumah Sakit, setelah satu minggu yang lalu dirinya dinyatakan tertular virus corona, entah kenapa bisa terjadi kepada perantau tersebut padahal rekan kerjanya tidak ada yang terpapar virus corona dan lingkungan kontrakannya juga tidak ada yang terpapar virus corona dan dirinya juga tidak berpergian diluar daerah yang termasuk zona merah, tetapi dirinya ingat, satu minggu yang lalu dirinya pergi membeli bensin ke salah satu pom mini, disana ada beberapa orang yang salah satunya tersebut batuk-batuk juga tidak memakai masker dan mungkin orang itu terpapar virus corona hingga menularkan ke dirinya. 

Nafas lelaki itu berhembus lambat  seakan-akan dirinya sudah tidak bisa bernafas lagi hingga dibantu dengan tabung oksigen untuk membantu memperkuat nafasnya. Laki-laki itu sering menangis sendiri merenungkan nasib keluarganya dikampung halaman. Istri dan kedua anaknya tidak diberitahu bahwa dirinya terpapar virus corona, bahkan laki-laki itu berpesan kepada salah satu seorang perawat jika dirinya meninggal jangan sampai ada tangisan dari keluarganya. Dirinya hanya ingin diakhir hidupnya tidak ada tangisan yang memberangkatkan langkahnya untuk menuju kematian, dirinya hanya ingin melihat keluarganya tersenyum ikhlas. 

Laki-laki itu selalu berpikir positif untuk sembuh dari virus itu, dirinya bertekad harus melawan makhluk kecil itu. Keinginan untuk pulang menemui cinta di kampung, Istri dan kedua anaknya yang selalu terbayang-bayang disetiap mimpi laki-laki itu, bahkan dirinya hingga terbawa mimpi jika dirinya telah menghabiskan napasnya, detak jantung sudah tidak terdengar, kata” Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un “ terucap dari salah satu perawat yang menanganinya , tubuhnya tergeletak kaku, dibungkus plastik dan dimaskukan didalam sebuah peti, diantarkan dengan mobil jenazah, tepat sampai didepan rumahnya Istri dan kedua anaknya menangis membangunkannya. Bahkan tidak hanya sesekali saja mimpi buruk itu menghampirinya saat dirinya diisolasi, sebelumnya dirinya juga bermimpi jika dirinya kabur dari Rumah Sakit setelah dirinya dinyatakan positif virus corona, dirinya berlari menuju keluar Rumah Sakit dengan motor bututnya dirinya pulang ke kampung halaman dan sesampainya di kampung halaman dirinya bertemu dengan Istri dan kedua anaknya, hingga tidak sadar berpelukan dengan istri dan anak-anaknya, hingga keluarganya tertular virus corona dan dirinya kehilangan salah satu anaknya yang masih berumur 2 tahun. Dan saat terbangun laki-laki itu terlihat kebingungan, kenapa dirinya bisa bermimpi seperti ini?. Seperti ada bayangan buruk yang akan terjadi tetapi dirinya selalu serahkan kepada Tuhan yang memberikan hidup dan akan memanggilnya kembali suatu saat.

Setelah kedatangan beberapa perawat untuk mengecek konsidinya di ruang isolasi, dirinya memandangi ponselnya setelah satu minggu lebih dirinya tidak membukanya, dengan tangan yang sedikit menggigil dengan berani dirinya mengambil ponselnya. Setelah membuka ponselnya terlihat beberapa pesan WhatsApp dan panggilan tidak terjawab menumpuk di beranda WhatsApp, tentu saja itu istrinya yang khawatir dengan kondisi suaminya. Dan setelah membaca pesan WhatsApp dari istrinya benar saja hal yang ditanyakan apakah dirinya baik-baik saja, hingga Laki-laki itu meneteskan air matanya, menangis terisak-isak teringat dengan anak dan istrinya. Lalu dirinya membalas pesan WhatsApp dari istrinya dengan cucuran air mata yang membasahi ponselnya, tentu saja permintaan maaf yang dirinya ucapkan, selepasnya dirinya berbohong dengan menyatakan bahwa selama seminggu terakhir ini dirinya tidak memiliki kuota internet sehingga tidak bisa membalas pesan yang istrinya kirimkan.

Rasa rindu kepada keluarga selalu menghantui laki-laki itu, apalagi dengan kondisinya yang setiap hari semakin memburuk, apakah saya akan mati dok? kata laki-laki itu. Hal yang selalu ditanyakan kepada dokter mungkin saja malaikat maut kian dekat dengannya.

Setelah 10 hari dirinya dirawat, laki-laki itu sudah tidak merasakan sesak nafas lagi, sudah tidak batuk dan tubuhnya sudah terasa bugar. Apakah ini pertanda baik untuk dirinya yang sembuh dari virus corona. Saat dirinya berdiri dan akan menuju ke kamar mandi, tiba-tiba terdengar suara dari bilik pintu ruangan isolasi dirinya, dirinya menunda untuk ke kamar mandi dan menunggu dokter yang akan masuk kedalam ruangan isolasinya. Tidak ada beberapa menit dokter memasuki ruangannya dengan pakaian hazmat dan membawa sebuah kertas, dokter tersebut mengecek perkembangan kesehatan dirinya dan menyatakan bahwa dirinya kemungkinan besar akan sembuh dari virus corona, betapa bahagianya laki-laki itu mendengar kabar bahagia dari dokter . Senyum bibir terlihat pada raut muka bahagia laki-laki itu.

Setelah menjalankan tes kembali untuk memastikan bahwa dirinya memang sembuh dari virus corona atau masih positif virus corona, laki-laki itu masih menunggu hasil tesnya diruang isolasi. Doa yang keluar dari mulutnya meminta agar dirinya sembuh dan bisa pulang ke kampung halamannya. Setelah beberapa jam kemudian laki-laki itu kedatangan seorang dokter yang membawa hasil tesnya, dokter menyerahkan hasil tesnya kepada laki-laki itu dan setelah dibuka laki-laki itu melongo tidak percaya bahwa dirinya sudah sembuh dari virus corona, kemudian dokter menyuruh laki-laki itu untuk pulang besok saja karena kondisi sekarang masih dalam pemulihan.

Pagi hari cerah menyambut dirinya, seakan-akan bumi ikut tersenyum menyambut dirinya yang telah sembuh dari virus corona. Laki-laki itu turun dari lantai 3 Rumah Sakit dan menuju keluar Rumah Sakit. Mobil travel yang akan mengantarkannya pulang ke kampung halaman sudah siap, laki-laki itu segera memasuki mobil travel tersebut disepanjang jalan dan dirinya bercerita kepada supir tersebut tentang apa yang dirinya alami selama masa isolasi, terlihat wajah sopir yang ketakutan dan merasa ngeri ketika laki-laki itu menceritakan mimpi yang di alaminya. Kemudian laki-laki itu menyarankan agar si sopir selalu hati-hati dan jangan meremehkan virus corona, virus tersebut tidak main-main kepada manusia.

Hingga setelah beberapa jam perjalanan sampailah di depan rumah laki-laki itu. Terlihat keluarganya yang begitu kaget melihat kepulauan dirinya yang mendadak, kemudian laki-laki itu menuangkan semua ceritanya, dirinya berkata jika telah terpapar virus corona dan sudah menjalani isolasi di Rumah Sakit selama 15 hari, juga sudah dinyatakan sembuh. Istri dan anak-anaknya langsung memeluk laki-laki itu dengan suara isak tangis muncul dari keluarga kecil itu. Sebuah tangis bahagia melihat laki-laki itu masih hidup.


Pengarang : Rini Rahmawati

Redaktur : Ansol Boy







Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe