Sumber : https://images.app.goo.gl/36cutTsxDtmYWq1P7 |
Pada suatu malam, nenek Gea mengajak Gea untuk menghadiri acara sholawatan di Surau. Saat acara tersebut telah dimulai, Gea terkesima dengan suara lantunan sholawat yang ia dengar, suaranya indah, sangat menenangkan, ia celingak celinguk mencari siapa gerangan orang di balik suara merdu ini, hingga akhirnya Gea menemukan orang dibalik suara yang indah ini, laki-laki dengan wajah yang tenang, berbalut dengan setelan sarung dan koko, tidak lupa peci di kepala serta sorban yang tertata apik di pundaknya. Pandangan Gea tak beralih sedikitpun dari laki-laki tersebut, bagaimana bisa Gea merasa tenang serta nyaman hanya dengan mendengar suaranya. Tak terasa acara sholawatan pun selesai, nenek mengajak Gea untuk segera pulang, di perjalanan pulang menuju rumah tak disangka Gea berpapasan dengan laki-laki pemilik suara merdu tersebut, Gea merasa senang sekalipun gugup bisa lebih dekat melihat si pemilik suara yang ia kagumi. Laki-laki itu senyum memperlihatkan lesung pipinya sembari menyapa sopan kepada nenek, nenekpun membalasnya. Mereka sedikit berbincang, hingga akhirnya nenek mengakhiri bincangan dan berpamit untuk pulang. Sesampainya dirumah, Gea bersiap-siap untuk langsung tidur, akan tetapi sudah 3 jam lebih Gea menutup mata, ia tetap tidak bisa tertidur. Senyuman serta suara laki-laki tadi terus terngiang di kepalanya, Gea sudah mencoba untuk mengalihkan pikirannya tetapi tetap saja tidak bisa. Bagaimana bisa laki-laki yang baru ia temui semalam bisa membuatnya gila seperti ini bahkan namanya saja Gea tidak tahu.
Hari-hari berlalu, dalam hari-hari itu Gea selalu berdoa untuk di pertemukan dengan laki-laki pemilik suara merdu dan benar saja betapa terkejutnya Gea ketika melihat nenek membuka pintu rumah dan diikuti si laki-laki tersebut dibelakangnya. Gea pun nampak gugup, nenek mengatakan kepada Gea bahwa Rayhan datang untuk memperbaiki televisi yang rusak. Gea kemudian mengangguk paham dan sedikit senyum karna ia telah mengetahui nama laki-laki yang akhir-akhir mengganggu pikirannya. Nenek mempersilahkan Rayhan untuk langsung memperbaiki televisinya. Selama Rayhan mengotak-atik televisi, Gea secara diam-diam memperhatikannya, rasa kagumnya semakin bertambah setelah melihat betapa mahirnya Rayhan dalam memperbaiki barang elektronik. Selain suaranya merdu, Rayhan juga sangat taat agama, sopan dan suka menolong, dia memperbaiki televisi nenek tanpa mau di beri imbalas apapun. Gea yakin kalo dia sudah benar-benar jatuh hati pada pria ini. Gea selalu berdoa untuk lebih didekatkan dengan Rayhan.
Waktu malam hari, Gea duduk merenung di teras rumah neneknya, dia berperang dengan pikirannya sendiri, apakah dia harus menceritakan kepada neneknya kalo dia menyukai Rayhan, pasalnya Gea tidak bisa memendam perasaannya seperti ini. Setelah berpikir panjang Gea pun memutuskan untuk menceritakan kepada neneknya, entah bagaimana respon neneknya nanti. Gea bergegas masuk ke dalam rumah dan menemui neneknya yang lagi menonton tv. Gea mendekati neneknya dan menceritakan kalo ia telah jatuh hati kepada Rehan. Setelah mendengarkan Gea nenek terlihat terkejut, nenek mengusap pelan pucuk kepala Gea kemudian mengatakan kepada Gea kalo ia tidak boleh mempunyai perasaan lebih kepada Rayhan. Gea nampak sedih dengan ucapan neneknya, Gea bertanya kepada sang nenek apa alasan ia tidak boleh menyukai Rayhan, bukankah Rayhan anak yang baik, bahkan Rayhan terlihat sangat pantas menjadi imam yang sempurna. Mendengar pertanyaan sang cucu yang sangat disayanginnya itu, nenek menjawab sambil memeluk Gea, tak lupa ia juga mengelus rambut Gea dengan sayang sambil berkata “Nak, laki-laki yang kau anggap sebagai imam yang sempurna itu dia sudah memiliki makmumnya sendiri, dia sudah beristri nak”. DEG! Betapa kagetnya Gea setelah mendengar perkataan dari neneknya, bagaimana bisa ia selalu berdoa untuk didekatkan dengan orang yang telah beristri, bagaimana bisa ia mudah menaruh hati pada orang yang bahkan seluk beluknya tak ia ketahui. Mungkin doa yang biasanya ia minta untuk didekatkan dengan Rayhan akan diganti dengan doa meminta keikhlasan.
Pengarang : Seli Novita Kusumastuti
Redaktur : Ansol Boy
Kerenn bgt kak🙌🙌
ReplyDeleteSangat mudah diresapi dan dipahami
ReplyDelete