Skip to main content

LPM Reference mengadakan Webinar Pelatihan Jurnalistik


 LPM Reference-Berita Wacana LPM Reference FISIP UIN Walisongo mengadakan Webinar Pelatihan Jurnalistik dengan tema "Menangkal Berita Hoax di Era Digital dengan Visualisasi Data" Sabtu (02/04/2022)

Ayu Rahmawati sebagai ketua pelaksana kegiatan mengundang narasumber Khuswatun Hasanah yang merupakan Dosen Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta dan pernah menjadi seorang jurnalis di Kompas.com serta katadata Khuswatun Hasanah.

Pada kesempatan kali ini diikuti 49 peserta dengan dipandu oleh Lu’luatul Qomariyah sebagai moderator. Webinar ini dilaksanakan untuk memenuhi program kerja dari divisi Berita Wacana LPM Reference, serta memperkenalkan awal dari jurnalistik bagi yang ingin mengenal dunia jurnalistik lebih dalam. Acara ini dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting.

 Materi yang disampaikan oleh Khuswatun Hasanah membahas tentang debunking dengan jurnalisme data. Terdapat beberapa topik diskusi, yaitu membahas tentang jurnalis dalam memerangi misinformasi dan disinformasi, di jurnalisme data terdapat watak kerja jurnalis dan Mengapa disebut demikian? karena mengekspos atau mengkreditkan klaim di-acc palsu berlebihan atau bermegahan.

Ada pula 6 angle tipe dalam jurnalis serta bagaimana cara memasukan data agar menjadi visualisasi data, dapat berupa maps, grafik ataupun bentuk lainnya. Beliau juga menyampaikan bahwa kita dapat mengolah data dengan menggunakan situs web Data Wrapper atau Florish. Visualisasi data tidak hanya dimanfaatkan untuk jurnalisme data tetapi juga bisa digunakan untuk kepentingan blog pribadi, tugas kuliah, dan skripsi.

Selain itu, Khuswatun Hasanah memberikan games dalam bentuk quiz sebagai review materi yang telah disampaikan. Lalu dipilih 2 orang pemenang yang akan diberikan hadiah dalam bentuk OVO, kemudian acara webinar diakhiri dengan penutup dan sesi foto bersama.


Penulis: Putri Nabilah

Redaktur: Roafa Nabila Mazin


Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe