Skip to main content

Memasuki Tahap Kedua Orsenik 2021, FISIP Pantang Menyerah

LPM Reference - Orientasi Olahraga, Seni, Ilmiah, dan Keterampilan (Orsenik) UIN Walisongo 2021 kembali digelar, setelah tahun lalu sempat ditiadakan. Pelaksanaan Orsenik kali ini diadakan menjadi dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 25-28 Oktober 2021 dan tahap kedua akan berlangsung pada 29 Oktober – 5 November 2021.(30/10/2021)

Dalam pelaksanaan Orsenik kali ini berbeda dengan Orsenik pada tahun-tahun sebelumnya. Kali ini menggunakan dua metode yaitu dilakukan secara offline dan online, hal tersebut dikarenakan situasi saat ini masih dalam pandemi covid-19. Pelaksanaan cabor yang dilakukan secara offline, pastinya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tujuan acara ini ialah untuk mengembangkan bakat para mahasiswa dalam bidang akademik maupun non akademik seperti yang dikatakan oleh Choirul Hasri selaku ketua Orsenik 2021.

“Pelaksanaan Orsenik 2021 ini dilaksanakan secara online dan offline. Karena dalam kondisi pandemi dan mengantisipasi adanya kerumunan, agar tidak terjadi klaster-klaster baru”, ucap Choirul.

Perolehan poin sementara hingga saat ini, Fisip masih berada diperingkat terakhir yaitu dengan total 35 point, walau demikian Fisip tetap pantang menyerah dan semangat dalam mengikuti perlombaan yang tersisa. 

Sampai hari ini Fisip berhasil meraih juara dengan kategori yaitu diantaranya juara I Lari Sprint Putra, P3K, Karya Tulis Kategori Cerpen, Taekwondo Geup III-POM/DAN Putra dan juara II Bulu Tangkis Tunggal Putra, Pencak Silat Beregu Putri, MLBB, PUBG,  juga juara III Taekwondo Geup VII-IV Putra, Taekwondo Geup X-VIII Putr dan Taekwondo Geup X-VII Putra.

Penulis : Kiki Yuli Rosita 

Redaktur : Ayu Nindika Parastuti

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe