Media Sosial Tik- Tok Sebagai Sarana Dakwah di Kalangan Generasi Millennials (Studi Akun Tik- Tok Husain Basyaiban)
Sumber: akun tik- tok Husain Basyaiban |
Media sosial Tik- tok ini merupakan salah satu aplikasi yang sangat diminati oleh kalangan generasi millennials, kaum muda dan generasi Z. Aplikasi Tik- tok ini memberikan efek khusus yang unik dan sangat menarik. Kemudian oleh penggunanya dapat digunakan dengan mudah untuk membuat vidio pendek, dan memiliki dukungan seperti musik untuk melakukan suatu tarian tertentu atau pun hanya sekedar bergaya saja. Dalam hal ini berbicara mengenai dakwah, bahwasannya dakwah dengan berbagai lingkupnya tentu memerlukan suatu kreativitas dan inovasi yang disesuaikan dengan konteks zaman sekarang ini.
Adapun konsep yang senantiasa dipegang
oleh para da’i atau pendakwah dalam menyebarkan pengetahuan agama yang
dianutnya. Konsep tersebut yaitu al
Islamu sholih likulli zaman wa makan (bahwa Islam harus sesuai dengan
kondisi waktu dan tempat). Akses dan pemahaman terhadap berbagai sumber
teknologi dalam hal ini perlu menjadi perhatian bagi para da’i dalam penyebaran
dakwah Islam itu sendiri (Sholihatul A. H & Luluk F, 2021).
Di masa Pandemi Covid- 19 ini tidak
henti- hentinya aplikasi Tik- tok banyak diperbincangkan
oleh berbagai kalangan mulai dari anak muda hingga dewasa. Ternyata tepatnya
pada tanggal 3 Juli tahun 2018 aplikasi Tik- tok ini sempat diblokir oleh
Kominfo karena dinilai kurang baik dan tidak bermoral oleh masyarakat. Namun
saat ini eksistensi keberadaan platform atau media sosial Tik- tok ini menjadi
media yang sangat diminati, disukai dan menjadi aplikasi nomor satu yang sering
dimainkan oleh generasi millennials sekarang ini (Aldi F, 2020). Tik- tok
menjadi pusat perhatian karena di masa pandemi ini, masyarakat banyak memiliki
waktu luang di rumah, sehingga untuk mengisi waktu luangnya, masyarakat perlu
hiburan dan perlu adanya kegiatan untuk mengisi waktu kosongnya.
Selain perlu adanya hiburan, tentu saja
masyarakat khususnya bagi umat beragama Islam butuh yang namanya pengetahuan
dan kebutuhan serta pemahaman Islam. Sesuai hal ini, dakwah Islam sudah harus
mengikuti perkembangan zaman dan konteks yang sedang terjadi saat ini. Maka
dari itu, salah satunya media sosial Tik- tok dapat menjadi sarana untuk
berdakwah kepada sesama muslim dan kepada umat beragama lainnya.
Dalam hal ini media sosial Tik- tok
sebagai sarana berdakwah, ternyata mampu memberi respon yang sangat baik
bagi kalangan umat beragama. Salah satunya pada nama akun @basyasman00. Dimana
dalam konten- konten yang ditunjukan merupakan konten yang berisi tentang dakwah Islam. Nama pemilik akun
@basyasman00 ini bernama Husain Basyaiban, ia mulai bergabung di dunia Tik- tok
pada tahun 2020 (Riska A, 2021).
Lalu berikut beberapa aktivitas dakwah dalam
konten Husain Basyaiban mengenai ‘’Toleransi Umat Beragama’’. Berikut pesan
dakwah yang disampaikan Basyaiban ini mengenai saling menghormati antar umat
beragama dalam kontennya yaitu: ‘’yang
muslim menghormati yang non muslim dan begitu pula sebaliknya, non muslim menghormati yang muslim’’. Kemudian Basyaiban mengatakan lagi
dalam kontennya ‘’Pliss kalau tidak ada
orang yang ngelakuin Ibadah mereka, selama tidak mengganggu ya janga diganggu
lebih baik diam! Diam merupakan kunci yang paling enak dan baik’’ (Riska
Amelia, 2021).
Dari beberapa konten dakwah yang
dilakukan oleh Husain Basyaiban ini, sangat mendapatkan respon baik yang sangat
luar biasa dan saat penulis melakukan observasi terhadap nama akun @basyasman00
ini, jarang sekali respon dari warganet yang berkomenar negatif. Berikut
beberapa komentar positif dari warganet terhadap konten @basyasman00: ‘’Makasih babang Uceeeennn, dari dulu slalu
debat soal ini, bahkan banyak postingan dan komen di fb yang beda- beda pendapatnya’’.
Husain Basyaiban yang tergolong masih muda sehingga dalam
melakukan dakwahnya melalui media sosial Tik- tok sangat populer dan disukai
oleh generasi- generasi muda millennials. Sehingga pesan yang disampaikan
Husain ini kepada pengguna Tik- Tok khususnya generasi millennials dapat dengan
mudah untuk dipahami. Hal ini karena konten- konten yang disajikan Basyaiban
sangat menarik dan warganet diperbolehkan untuk menanyakan terkait bahasan
pengetahuan keislaman dan lain sebagainya melalui komentar. Kemudian Basyaiban
menjawab dan memilih beberapa pertanyaan warganet secara acak.
Dalam hal ini, membahas mengenai dakwah
Islam, tentu saja banyak tantangan dakwah yang beraneka ragam yakni bisa pada
penolakan, cibiran, cacian bahkan teror hingga sampai fitnah (Nur Ahmad, 2014).
Namun demikian itu juga, para da’i harus mampu dan dapat mengatasi tantangan
atau rintangan tersebut. Hal ini yang dilakukan Basyaiban dalam mengatasi
bentuk tantangan tersebut, ketika warganet berkomentar dan tidak sesuai dengan
apa yang dipahami Basyaiban. Bahwa yang dilakukan Basyaiban adalah meluruskan
perihal tersebut dengan cara baik dan sesuai dengan ajaran Islam.
Tidak dipungkiri dari yang awalnya
media sosial atau platform Tik- tok ini hanya diberi label negatif, sekarang
ini sudah mampu merambah dalam bidang pengetahuan, edukasi yang sangat
bermanfaat bagi pengguna Tik- tok atau warganet. Dalam hal ini, namun seorang
da’i atau orang yang berdakwah harus memiliki pengetahuan yang luas dan kompetensi serta integritas
kepribadian yang baik (Rodiyah, 2018). Sehingga apa yang disampaikan dapat
diterima oleh kalangan manapun. Khususnya generasi millennials yang mana
keseharian atau aktifitas yang dilakukannya tidak lepas dari gadget. Maka dari
itu, dakwah Islam juga harus mengikuti bagaimana dengan apa yang sedang
dibutuhkan masyarakat pada konteks keadaan sekarang ini. Seperti yang dilakukan
oleh Husain Basyaiban ini dalam konten- konten Tik- toknya.
Penulis : Fuizahtun Khasanah
Redaktur : Ayu Nindika Parastuti
Comments
Post a Comment