Skip to main content

Euforia Welmabsos 2021 di Hari Kedua yang Begitu Berkesan

LPM Reference-Acara Welmabsos hari ke-2 yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Agustus 2021 pada pukul 07.00–12.30 WIB via Zoom Meeting berlangsung dengan penuh kegembiraan. Acara yang bertujuan untuk mewujudkan Sosiologi Muda berjiwa kritis, simpatik, dan inovatif kedepannya serta siap dalam menghadapi dunia perkuliahan yang akan dimulai pada Senin, 16 Agustus 2021.

Acara pertama dibuka dengan Exprephany, yaitu merupakan sebuah kegiatan yang ditunjukkan untuk mempersiapkan mental kamu dalam menghadapi dunia perkuliahan dengan pembawaan yang sangat santai oleh Dery Mukarram selaku senior Sosiologi angkatan 2018  menjadikan maba sosiologi 2021 menjadi lebih excited dalam bertanya dan meramaikan suasana. 

Acara yang kedua, yaitu sebuah diskusi isu sosial yang dilakukan oleh setiap PJ kelompok melalui Breakout Room yang sudah disediakan. Diskusi isu sosial ini begitu menarik untuk diperbincangkan, karena jurusan sosiologi yang sangat erat kaitannya dengan masyarakat dan isu-isu sosial yang beredar membuat para mahasiswa baru semakin semangat dalam berdikusi tentang hal ini. Acara dilanjutkan dengan penampilan dari setiap kelompok, acara ini adalah acara yang sangat menggembirakan karena setiap kelompok dipersilahkan menunjuk beberapa perwakilan untuk menunjukkan bakat yang dimilikinya. Tentunya dalam sesi ini merupakan bagian yang sangat ditunggu-tunggu oleh maba maupun seluruh panitia Welmabsos 2021.

Acara diakhiri dengan pemilihan ketua angkatan untuk program studi sosiologi 2021, setiap kelompok harus mencalonkan satu perwakilan untuk menjadi calon ketua angkatan sekaligus memaparkan visi-misi dan bagaimana cara untuk merealisasikannya serta menjawab beberapa pertanyaan dari ketua dan wakil ketua HMJ Sosiologi 2021. Kemudian acara ditutup dengan permainan  Quizizz yang begitu menyenangkan dan beberapa hadiah dalam bentuk uang yang akan ditransfer melalui via Dana. Tentunya para mahasiswa baru sangat antusias dalam mengikuti permainan ini.

Penulis : Kiki Yuli Rosita 

Redaktur : Ayu Rachmawati

Comments

Popular posts from this blog

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe