Skip to main content

PPKM Darurat Membuat Depresi, Kelompok 04 KKN MIT DR-12 Gelar Webinar Kesehatan Mental

LPM Reference-SEMARANG, 24 Juli 2021 Kelompok 04 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT DR-12 UIN Walisongo menggelar webinar kesehatan mental dengan tema “Pemeliharaan Kesehatan Mental Dimasa Pandemi.” (24/7/2021)

Acara yang digelar secara virtual diikuti oleh seluruh anggota kelompok 04 KKN MIT DR-12 bersama dengan para partisipan yang sudah mendaftar via google form. 

Acara dibuka oleh Master of Ceremony Tiara Canda Wijayanti dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama, kemudian disambung dengan sambutan dari DPL yang diwakilkan oleh koordinator kelompok Hafiedz Ayatal Maula.

Memasuki inti acara kali ini yang dipandu oleh moderator Dhurun Nafis dimulai dengan membacakan curriculum vitae dari pembicara dalam webinar ini yakni kak Rizqi Karomatul, K, S. Psi.

Pemateri webinar ini merupakan seorang mentor 1% Indonesia Life School, beliau juga aktif dalam beberapa organisasi salah satunya yaitu Mata Garuda Jateng 3.0 dan sedang menempuh pendidikan magister psikologi di Universitas Gadjah Mada.

Acara berjalan dengan sangat lancar, dan antusiasme peserta yang aktif berdiskusi dengan saling memberikan pertanyaan dan tanggapan mengenai tema yang sedang dibahas dalam forum virtual ini.

Pemateri menjelaskan mengenai indikator kesehatan mental sampai pada solusi menyelesaikan persoalan serius dengan runtut dan detail kepada peserta forum. Menurutnya, “kita tidak harus menjadi manusia yang 100% selalu positif tetapi harus bisa memanajemen diri kita sedang berada pada situasi negatif.” Ujar kak Rizqi.

Diakhir acara ditutup dengan closing statement oleh bu Masrohatun, M.Si selaku dosen pembimbing lapangan kelompok 04 KKN MIT DR-12.

Diharapkan dengan terlaksananya webinar ini dapat memberikan pengetahuan kita mengenai kesehatan mental dan cara pemeliharaannya, terlebih dimasa pandemi ini yang rentan akan resiko terganggunya mental seseorang.

Penulis : Surtinah

Redaktur : Ayu Nindika 

Comments

Popular posts from this blog

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat