Skip to main content

Pengurus UKM FISIP Resmi Dilantik



LPM Reference-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang menggelar pelantikan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) periode 2021-2022 dengan mengangkat tema “Semangat Kebersamaan Membangun Ormawa Fisip yang Berkemajuan” pada Kamis (01/07).  Acara ini digelar setelah sebelumnya direncanakan secara offline, namun dikarenakan lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah khususnya mengalami kenaikan, acara ini terselenggara secara online melalui Zoom Meeting.

Terdapat enam UKM yang dilantik diantaranya yaitu LPM Reference, QAI, FORSHA, KPS Bhineka, FSC, dan F-Entre dengan seluruh anggota kepengurusan kurang lebih 89 mahasiswa serta dihadiri langsung oleh jajaran dekan dan wakil di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Acara pelantikan ini dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yaitu Dr. Hj. Mizbah Zulfa Elisabeth, M. Hum. Beliau menegaskan pandemi bukan alasan untuk menjalankan program UKM, karena virtual adalah dunia kita sekarang.” Program UKM harus bisa berinovasi dan beradaptasi. Program-program yang dirancang harus inovatif terhadap teknologi, silakan adakan event yang sesuai dengan kondisi. Jangan katakan meskipun via virtual  karena sekarang dunia ada di ujung jari kita”. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan UKM harus selalu dalam dampingan dan pengawasan DEMA dan SEMA FISIP.

Selanjutnya, pembacaan surat keputusan dekan terkait pelantikan UKM di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang  dibacakan oleh Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan, Dr. H. Amin Farih, M. Ag. Dilanjutkan pembacaan sumpah jabatan yang dibawakan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dr. Hj. Mizbah Zulfa Elisabeth, M. Hum. sekaligus  melantik seluruh jajaran pengurus UKM FISIP. 

Beliau juga mengingatkan walaupun di masa pandemi saat ini, tidak menjadi halangan dan alasan untuk tidak menjalankan kewajibannya sebagai pengurus Ormawa. Acara dilanjut dengan doa yang dibawakan oleh  Dr. Akhwan Fanani, M.Ag., dan pembacaan puisi oleh ketua jurusan Sosiologi FISIP Dr. H. Mochamad Parmudi, M.Si dengan judul Takut, dan ditutup oleh foto bersama.


Penulis : Aisy

Redaktur : Ayu Rachmawati

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe