Skip to main content

Kegiatan Kurban Idul Adha, Mahasiswa KKN MIT DR-12 Mengisi Pos Kepanitiaan Kurban di Lingkungan Setempat

 

LPM Reference-Selasa, 20 Juli 2021 bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1442 H, sejumlah Mahasiswa KKN MIT DR-12 Kelompok 04 aktif terjun menjadi panitia kurban di wilayah KKN-nya masing-masing.(22/7/2021)

Setiap tahunnya, Hari Raya Idul Adha pasti dirayakan dengan kegiatan berkurban yang dilakukan di halaman masjid, lapangan maupun tempat-tempat lainya. Dalam prosesi tersebut membutuhkan banyak orang untuk menyembelih beberapa hewan kurban sekalipun.

Salah satunya sebagai bentuk kontribusi dan pengabdian yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN MIT DR-12 Kelompok 04 adalah dengan berperan aktif dalam mengikuti kepanitiaan penyembelihan hewan kurban di wilayah KKN nya masing-masing.

Biasanya dalam prosesi penyembelihan hewan kurban warga ikut serta didalamnya dan dibagi beberapa tugas, ada yang bagian jagal atau menyembelih hewan kurban, ada yang bertugas menguliti kurban yang telah disembelih, ada juga bagian memotong daging hewan kurban menjadi beberapa bagian sampai pada pengemasan daging hewan kurban untuk didistribusikan kepada warga.

Maka dari itu, Mahasiswa KKN MIT DR-12 ikut berpatisipasi dalam kegiatan penyembelihan hewan kurban di lokasi KKN nya masing-masing turut mengisi pos-pos kepanitiaan penyembelihan hewan kurban. Salah satunya yang dilakukan Ahmad, Mahasiswa KKN MIT DR-12 Kelompok 04 yang melaksanakan KKN di daerah asalnya.

Ahmad sedang menimbang daging hewan kurban untuk selanjutnya dikemas agar siap didistribusikan.

“jadi setelah daging-daging dipotong menjadi beberapa bagian, selanjutnya sebelum dikemas kedalam plastik harus ditimbang dulu sesuai takaran yang sudah ditentukan, kemudian baru deh di kemas dan siap di bagikan ke warga sekitar” ujar Ahmad, saat sedang menimbang daging yang hendak dikemas.

Selain Ahmad, salah satu Mahasiswa KKN MIT DR-12 Kelompok 04 yang melaksanakan KKN pada daerah asalnya di Rembang, yakni Abidin juga ikut meramaikan prosesi penyembelihan hewan kurban di sekitar rumahnya.

Abidin saat sedang membantu memotong daging hewan kurban. 

Dibagian pos pemotongan daging hewan kurban, Abidin dan beberapa warga lainya terlihat saling bahu-membahu memotong daging dan memisahkan dengan tulangnya.

Dengan ikut berpartisipasinya Mahasiswa KKN MIT DR-12 dalam membantu mengisi pos kepanitiaan penyembelihan hewan kurban di wilayah sekitarnya masing-masing, adalah salah satu bentuk gotong royong yang dilakukan Mahasiswa yang sedang KKN untuk ikut berkontribusi membantu warga sekitar

Apalagi di beberapa wilayah tersebut kepanitiaan penyembelihan hewan kurban masih didominasi warga yang sudah berumur bahkan lansia, maka pemuda layaknya para Mahasiswa KKN yang ada perlu ikut terjun membantu prosesi penyembelihan hewan kurban di lingkungan sekitarnya

Penulis: Rizqi Yusuf Muliana

Redaktur : Ayu Nindika 

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe