Skip to main content

Bersama DT Peduli Jawa Tengah, Mahasiswa KKN MIT DR Kelompok 27 Bantu Tebar Sembako Untuk Korban Bencana Banjir

Berlangsungnya pembagian sembako untuk warga (Dokumentasi Pribadi)
LPMReference -  Intensitas hujan yang lebat selama beberapa jam mengakibatkan naiknya luapan air sungai sehingga mengakibatkan banjir, di daerah Kelurahan Genuksari Semarang Jawa Tengah. Pada pukul 03.30 WIB dini hari, banjir ini mengepung daerah genuk sari setinggi betis orang dewasa, (06/02/2021).

Banjir tersebut menyebabkan kerugian yang cukup banyak dikarenakan terendamnya rumah warga rusaknya perabotan rumah tangga, fasilitas umum dan akses jalan yang terrendam banjir sehingga mengakibatkan terhambatnya aktivitas warga sekitar.

Keadaan daerah genuk sari hingga saat ini 11/02/2021, sebagian warga masih mengungsi ketempat-tempat saudaranya, tetangga, dan ada beberapa warga yang masih tinggal di rumahnya masing-masing walau air menenggelamkan rumahnya. Dengan curah hujan yang masih tinggi mengakibatkan banjir daerah Genuksari meninggkat 5 cm.

Melihat kejadian tersebut Mahasiswa KKN MIT DR 11 kelompok 27 bersama DT Peduli Jawa Tengah bersama menebar sembako berupa minyak sayur, beras, dan telur, untuk korban banjir. Sampai saat ini 07/02/2021 Mahasiswa KKN dan DT Peduli Jawa Tengah menyalurkan bantuan ke RW sekitar yang mana bertujuan untuk dimasak terlebih dahulu, dan dibagikan ke warga berupa nasi bungkus.

Hal tersebut mendapatkan respon baik dari beberapa warga yang terdampak bencana, banyaknya warga berterimakasih karena sudah membantu dalam meringankan masalah yang mereka terima. Saat ini DT Peduli bersama ketua RW membuat dapur umum yang nantinya bahan- bahan akan di subsidi oleh DT Peduli dan dikelola oleh masyarakat sekitar.


Penulis    : Husnul Khaatimah

Redaktur : Ama


Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe