Skip to main content

Peduli Covid-19, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Webinar "Gaya Hidup Sehat di Tengah Pandemi"

Webinar Gaya hidup sehat di Tengah Pandemi


LPMReference.com - Mahasiswa KKN RDR UIN Walisongo Kelompok 103 menggelar webinar mengenai Edukasi Covid-19 & Gaya Hidup Sehat Ala Millennial di Masa Pandemi (1/11/2020).

Kegiatan ini menghadirkan Bhekti Setya Ningrum, S.Kep.,NS, nurse pecegahan dan pengendalian infeksi sebagai narasumber, dan di Moderatori oleh Emilia Palupi.A selaku Divisi program Peduli Covid. 

Webinar ini diselenggarakan dengan tujuan edukasi dan terus mengingatkan masyarakat dalam menanggulangi penyebaran virus corona, mengingat minimnya kesadaran masyarakat akan keberadaan covid-19 serta angka covid-19 di Indonesia yang tinggi. 

Bhekti Setya Ningrum menyampaikan bahwa guna pencegahan covid-19 diantaranya yaitu 3M memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. "Iya protokol kesehatan itu ada 3M memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Karena Covid-19 itu nyata adanya, penyakit infeksi ini dapat menular melalui droplet, dan sangat dianjurkan untuk tetap dirumah saja, kecuali untuk urusan yang sangat penting dan/atau mendesak itupun harus tetap mematuhi protokol Kesehatan," tuturnya. 

Handhita Timur Adlima selaku Koordinator Kelompok 103 mengatakan bahwa "Hal ini sangat menarik, pandemi tidak lantas menyurutkan kita untuk tidak berkegiatan, justru dengan memanfaatkan media online kita tetap bisa mengedukasi kepada sesama mengenai pentingnya pengetahuan mengenai covid-19 dan cara menanggulanginya, melalui media online ini lah kita bisa mengedukasi sesama," ujarnya. 


Reporter : Ana Muflihah

Redaktur : Ama

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe