Skip to main content

Mahasiswa KKN RDR UIN Walisongo Meninjau UKM Di Masa Pandemi

Gambar: Foto Bersama Pak Ridwan Beserta Gerobak Keliling Baksonya

LPMReference.com -
Kegiatan ekonomi di masa pandemi memang kadang membuat para pekerjanya harus memutar otak agar tetap bisa menghasilkan pendapatan untuk tetap melanjutkan kehidupan dalam hidup sehari-hari.

Dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Dari Rumah (RDR) UIN Walisongo Semarang. Mahasiswa berkesempatan untuk belajar lebih banyak dengan pemilik Unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bakso keliling, yaitu Pak Ridwan.

Bertempat tinggal di Dusun Sabrang Wetan RT 10 RW 06, Ngalian, Kec. Wadaslintang, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah. Pak Ridwan yang sudah menjajakan bakso keliling selama 15 tahun. Beliau sendiri sudah memiliki anak sebanyak 3 orang, untuk dua anak laki-laki beliau sudah bekerja menyisakan ada satu anak perempuan yang masih bersekolah dibangku menengah atas (SMA).

Selama menjajakan dagangan sebelumnya, Pak Ridwan sendiri memang memilih untuk berjualan di sekolah atau dikegiatan acara besar yang biasa diselenggarakan seperti perlombaan kejuaraan olahraga antar desa, pertunjukan kesenian daerah, kemah dan yang lainnya.

Tapi di masa pandemi Covid-19, pergerakan untuk menjajakan dagangannya yang sebelumnya sudah menetap disekolah. Sekarang harus semakin meluaskan dagangannya untuk berkeliling dengan motornya. Seperti wilayah Kaligowong, Lancar, Somogede, Wadaslintang. Yang mana wilayah ini sendiri masih di Kecamatan Wadaslintang.

Inovasi yang diberikan dalam olahan baksonya sendiri semakin bermacam-macam. Yang tadinya hanya bakso biasa saja dibandrol Rp.500/biji, sekarang sudah ada bakso yang isinya daging ayam dan tahu bakso yang dibandrol Rp.1000/biji, dan terkahir ada bakso ceker dibandrol Rp.5000/item.

"Memang pangsa pasar yang dituju saya adalah menengah kebawah, yang mana kadang untuk wilayahnya sendiri kurang terjamah dengan penjual keliling. Jadi saya berikan pilihan olahan bakso saya dengan harga terjangkau", tutur Ridwan.

Dalam melakuan penggilingan daging untuk bakso sendiri memang masih ikut dengan orang lain. Jadi setiap pukul 05:00 WIB, Pak Ridwan membawa bahan-bahan yang akan dijadikan bakso di salah satu penggilingan daging yang terkenal yang mana dekat dengan toko Pelangi sebelum kantor Kecamatan Wadaslintang.

"Saya sangat bersyukur sekali dengan adanya bantuan dari pemerintah dalam bentuk uang senilai Rp.2.400.000 untuk bantuan usaha yang saya miliki. Awalnya saya tidak percaya mendapatkan pesan di gawai saya 18/10/2020, tapi keesokan hari akhirnya saya mengecek kebenarannya ke Bank yang dimaksud didalam pesan tersebut yaitu BRI, dan alhamdulillah memang itu betul adanya bantuan", Imbuh Ridwan.

UKM memang sewajarnya bisa mandiri dan berkembang, jika cita-cita tersebut sudah terwujud. Bukan tidak mungkin pemberdayaan masyarakat disekitar lingkungan, dengan pelatihan yang serius bisa menjadikan wilayah ini menjadi sentra bakso di wilayah Kecamatan Wadaslintang.


Oleh: Dede Hafidz Al Faruq

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe