Skip to main content

Mahasiswa KKN DR Posko 106 UIN Walisongo, Melakukan Kegiatan Pendampingan Belajar Terhadap Siswa Sekolah Dasar

Proses pendampingan belajar

LPMReference.com -
Dalam mengatasi masalah belajar daring yang terjadi di era pandemi saat ini, Mahasiswa KKN DR Posko 106 Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, mengadakan kegiatan pendampingan belajar bersama dengan siswa sekolah dasar (SD). Kegiatan dilakukan untuk membantu proses belajar siswa selama dirumah, pada (16/11/2020).

Kegiatan ini dilakukan dua kali dalam seminggu yaitu setiap hari Senin dan Kamis yang bertempat di salah satu rumah siswa di Desa Mengori Kecamatan/ Kabupaten Pemalang. Dalam kegiatan tersebut peserta KKN yang terdiri dari dua orang memberikan bimbingan dan mengajari para siswa dalam mengatasi kesulitan materi belajar yang diberikan oleh bapak/ ibu guru. Kegiatan ini diikuti oleh 6 orang siswa yang terdiri dari kelas 4 dan 6 sekolah dasar.

Menurut Amega salah satu siswa kelas 6 "kegiatan ini sangat membantu bagi mereka karena dapat meringankan mereka dalam mengerjakan tugas yang sulit atau materi yang belum mereka pahami". Dengan adanya wabah covid-19 seperti ini yang mengharuskan siswa belajar dirumah dan membuat siswa menjadi bosan dan kurang semangat dalam belajar.

Oleh sebab itu dengan adanya belajar bersama seperti ini diharapkan para siswa lebih semangat dan tidak bosan karena dapat bertemu dengan teman-temannya. Selain membantu proses belajar dalam kegiatan ini juga siswa diberikan motivasi untuk tetap giat belajar walaupun dimasa pandemic seperti ini dan bagi kelas 6 diharapkan dapat lebih siap dalam belajar guna menghadapi ujian kelulusan.

Menurut Vinny salah satu peserta KKN mengatakan "kegiatan pendampingan belajar ini dijadikan salah satu program kerjanya mengingat banyaknya siswa yang mengeluh  dengan adanya belajar daring ini yang membuat mereka kurang semangat dalam belajar dan tidak sedikit dari mereka yang mengalami kesulitan dalam proses belajar, oleh sebab itu dengan adanya program ini diharapkan siswa dapat terbantu dan termotivasi untuk tetap giat belajar meskipun tidak dapat belajar disekolah".


Pewarta  : Amri Ardita

Redaktur : Fuizah


Comments

Popular posts from this blog

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas pengguna

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat