Skip to main content

Jawab Kedudukan Wanita Dalam Islam, Mahasiswa KKN UIN Gelar Webinar

 

Saat kegiatan webinar berlangsung Via zoom platform (Dokumentasi Pribadi)

LpmReference.com,- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Dari Rumah (RDR) Posko 127 menggelar webinar bertema "wanita dalam islam". Tujuan diadakannya webinar ini untuk menjawab dimana posisi peran wanita dalam islam. Menggandeng tokoh wanita hebat, webinar yang diselenggarakan via aplikasi zoom ini sukses diramaikan oleh ratusan peserta, kamis (5/11/2020).


Adapun wanita hebat yang memandu webinar edukasi publik ini disampaikan oleh Kurnia Atiullah M.Pd, Selaku Sekretaris PC Fatayat Temanggung, Women Empowerment Enthusias, Pemerhati Pendidikan dan Fita Ristiana seorang Steering Committee Of Srikandi Universitas Indonesia (UI). Keberadaan webinar ini diharapkan mampu menjawab letak peranan wanita dalam islam, serta stigma yang berkembang di masyarakat berkaitan kesetaraan gender. Lebih jauh, menjawab apakah islam dinilai telah deskriminatif terhadap hak-hak wanita.



Jazila ulya, selaku salah satu anggota KKN menuturkan bahwa keberadaan edukasi publik terkait bahasan gender masih jarang ditemui. Jikalaupun ada, peserta nya dapat dihitung jari. Namun melihat antusiasme peserta yang begitu banyak, webinar kali ini terasa puas.


"Keberadaan edukasi publik berbasis gender masih jarang ditemui. Hal inilah yang menginisiasi webinar kali ini. Dengan total 100 lebih peserta, membuat kami lega bahasan gender masih banyak diminati", ujarnya.


Ulya melanjutkan, untuk mensukseskan webinar ini selain dari pemilihan tema yang unik juga ditambah dengan pemberian doorprize bagi peserta yang beruntung. 


"Pemilihan tema dan jalannya webinar menjadi penting. Sehingga memerlukan daya tarik. Oleh karena itu, dengan tema yang unik dan hadiah menarik menjadi tarikan untuk memacu agar peserta tetap mau berpartisipasi pada webinar kali ini", pungkasnya.


Raden Arfa selaku dosen pendamping lapangan, pihaknya berharap dalam proses pelaksanaan semoga berjalan efektif, meskipun dilakukan secara daring.


"Kami berharap webinar ini berjalan lancar dan efektif, mengingat dilakukan secara daring. Lebih lanjut, semoga materi yang telah disampaikan dapat menjawab keluh kesah, memberikan pemahaman dan bernilai manfaat", tutupnya.


Pewarta : Jazila ulya

Redaktur : Amatul Noor


Comments

Popular posts from this blog

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas pengguna

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat