Skip to main content

Akhiri Masa KKN, Mahasiswa Adakan Kerja Bakti Bersama Warga

Kegiatan kerja bakti (Dokumentasi pribadi)


LPMReference.com,- Momentum akhir program kerja mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang adakan kerja bakti bersama warga di lingkungan Desa Patemon, Gunungpati, Semarang. Kegiatan kerja bakti dengan membersihkan selokan yang mampet, jalan dan juga merapikan tanaman di samping jalan di desa patemon. Kegiatan ini diikuti oleh Tim KKN Kelompok 41, Karang Taruna, dan warga desa setempat pada Minggu, (15/11).

 

Kerja bakti bersama warga merupakan program kerja terakhir dari tim KKN UIN Walisongo posko 41. "Ini adalah kegiatan kami, sebelum mengakhiri masa KKN" jelas Anang selaku Koordinator Desa.

 

"Selain itu, dulu saat datang ke sini kami bertemu warga ketika kerja bakti, jadi pamitnya juga kami adakan kerja bakti" imbuhnya.

 

Kegiatan seperti ini diharapkan mampu menumbukan kepedulian warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan

 

“Kegiatan kerja bakti bersama warga diharap mampu menembuhkan kepedukian warga terhadap kebersihan lingkungan sekitar desa patemon,” harapnya.

 

Meskipun masih dalam situasi pandemi, hal ini tak menyurutkan semangat gotong royong dan kebersamaan warga.

 

Dari acara kerja bakti ini, para warga banyak yang antusias menghadiri acara yang di adakan tim KKN UIN Walisongo Semarang posko 41.


"Alhamdulillah, Anak-anak KKN sudah menyelesaikan tugas mengabdinya di desa ini dengan kesan yang baik" ungkap Muslich, Ketua RT 02 RW 01 Desa Patemon.

 

“Acara ini diharapkan mampu menjaga keeratan serta rasa gotong royong para warga," harapnya.


Pewarta : Anang




Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe