Skip to main content

Untuk Menjaga Imunitas Tubuh, Mahasiswa KKN Reguler 75 UIN Walisongo Ajarkan Futsal dikalangan Anak-Anak Kelurahan Bulu Lor

dokumentasi pribadi

LPMReference.com - 
Mahasiswa KKN Reguler 75 UIN Walisongo Ajarkan Futsal dikalangan Anak-Anak RW 9 Kelurahan Bulu Lor Semarang, (25/10/2020).

Putra Pamungkas adalah Mahasiswa yang mengajarkan anak-anak tersebut mengenai permainan olahraga futsal. Pelatihan tersebut dilakukan di lapangan serbaguna Kelurahan Bulu Lor dengan mengajak anak- anak sebagai obyek pelatihannya.Hal ini dimaksudkan untuk menjaga imunitas tubuh anak-anak dan juga melatih fisik agar lebih baik. 

Karena pandemi global yang mengharuskan orang dewasa hingga anak– anak membatasi diri di rumah, membuat mereka menjadi bermalas-malasan dalam kegiatan olahraga sekalipun. Padahal olahraga bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi. Maka dari itu, Putra menginisiasikan program latihan futsal anak –anak di wilayah RW 9. Hal ini dirasa cocok karena selain untuk memperkenalkan olahraga futsal pada usia dini, juga untuk tujuan kesehatan. 

"Dengan berbekal teori dan praktek yang telah diajarkan saat latihan futsal di UIN Walisongo Semarang, saya mengajari anak-anak dalam bermain futsal. Alhamdulillah, saya juga menjabat sebagai coordinator cabor futsal di WSC UIN Walisongo sedikit banyak mengetahui basic futsal yang benar", ujar Putra. 

Latihan futsal dengan memanfaatkan lapangan serbaguna Kelurahan Bulu Lor pun, juga didukung oleh Ketua RW 9 yang mensupport kegiatan ini dengan menggerakkan anak-anak wilayahnya untuk ikut dalam latihan futsal tersebut.

Perlu diketahui bersama bahwa dalam olahrga futsal tidak hanya melatih raga, olahraga tim  tapi juga dapat melatih kerja sama antar tim dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Karena apabila pengambilan keputusan yang lambat, bola akan mudah direbut oleh lawan.

Repoter   : Ida Purwatiningsih

Redaktur : Fuizahtun Khasanah


Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe