Anak dan Belajar (Pixabay.com) |
Adanya Covid 19 telah merombak tatanan kehidupan masyarakat, termasuk pula sektor pendidikan. Adanya pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) atau kebijakan sejenis, juga semakin mendukung para pelajar untuk terbiasa dengan sistem peraliihan. Hal ini memaksa para pelajar dan orang tua harus mulai terbiasa dengan satu sistem belajar bernama pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Keberadaan internet telah menjadi sebuah ruang digital baru yang menciptakan ruang kultural yang juga baru. Secara mau ataupun tidak telah terjadi pergesaran budaya dari media tradisional menuju media digital. Lantas sudah berjalan efektifkah PPJ yang sejalan dengan perkembangan kognisi anak.
Kita yakini bersama bahwa pendidikan merupakan sebuah proses yang panjang. Jika merujuk pada KKNI, ada enam parameter utama di dalamnya yaitu 1. Ilmu pengetahuan, 2. pengetahun, 3. pengetahuan praktis, 4. keterampilan , 5. afeksi, dan 6. kompetensi. Dari 6 indikator yang telah disebutkan ilmu pengetahuan, pengetahuan dan kompetensi masih dapat dicapai dengan sistem PJJ tapi pertanyaan selanjutnya apakah indikator lainnya dapat terpenuhi juga dengan baikatau tidak.
Dalam proses pembelajaran pastia akan membutuhkan peran guru dan murid sebagai komponen proses belajar-mengajar. Selain itu, kemampuan anak untuk dapat memanfatkan pengetahuan praktis, memiliki keterampilan dan mendapatkan afeksi atau dorongan perasaan yang cukup akan mendorong anak dalam proses pembelajaran dan perkembangan kognisinya. Sehingga terkadang belajar saja belum cukup, karena anak juga belajar melalui lingkungannya.
Jika mengggunakan pendekatan psikologi sosial, menurut menurut vygotsky , anak-anak belajar melalui interaksi sosial dan jalan pikiran seseorang dapat dimengerti dengan cara menelusuri asal usul tindakan sadarnya pada lingkungan. Sehingga keterlibatan interaksi dan lingkungan mempengaruhi perkembangan kognisi anak. Dikhawatirkan adalah ketika anak tidak memiliki teman untuk berinteraksi, maka mencari suatu pelampiasan diantaranya games online dan menjadikan proses pembelajaran akan sangat membosankan (jenuh).
Kemudian, Bagaimana cara memaksimalkan proses pembelajaran daring
ini agar menjadi maksimal?. Salah satu
metode yang digunakan bisa menekankan interaksi
antara aspek internal dan
eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan sosial
pembelajaran. Secara internal peran keluarga dalam membimbing anak menjadi
faktor penentu dalam capaian pembelajaran. Selain itu, peranan keluarga juga
dalam membangun lingkungan belajar juga menjadi nilai lebih untuk anak dapat
berkembang menjadi lebih baik.
Penulis : Firda Dias
Comments
Post a Comment