Skip to main content

Menjadi Tutor Untuk Anak-anak Di Masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Selama KKN RDR 75 UIN Walisongo Semarang

Dokumentasi pribadi: Proses belajar mengajar

LPMReference.com -
Pembelajaran jarak jauh membuat para remaja desa yang mana masih menjadi mahasiswa bersemangat untuk membentuk forum belajar yang diberi nama Elevent Task Consultasion (ETC). Karena memang banyak waktu luang yang dimiliki dibentuklah ETC oleh tiga sekawan Desi Indriyani, Eviani, dan Nurul Oktavia, Minggu (25/10/2020).

Pengabdian selama KKN Reguler dari Rumah (RDR) 75 UIN Walisongo Semarang, bertempat di Desa Penerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, dalam mengawali iklannya ETC sendiri menyebar flayer baik online lewat facebook dan flayer offline yang ditempelkan disetiap sudut dari desanya.

Agustus tahun 2020 Iklan pertama melalui Facebook ternyata banyak yang merespon terutama dari orang tua, tak khayal tidak hanya dari desanya sendiri ada juga beberapa anak sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah atas (SMA) yang bergabung di ETC.

Pembelajarannya sendiri untuk SD dari hari senin sampai jumat pukul 09:00-12:00 WIB untuk hari Senin sampai Jumat, dan untuk SMA sendiri dimulai pukul 14:00-16:00 WIB. Hari sabtu dan minggu ETC ini libur.

Untuk pembiayaan belajar disini memang tidak diharuskan membayar, tapi kadang orang tua dari anak-anak yang belajar disini memberikan uang sekedar untuk membeli alat-alat tulis yang digunakan untuk belajar. Beberapa bantuan seperti meja juga dipinjamkan oleh RT setempat, untuk memberikan rasa nyaman kepada anak-anak.

"Yang paling susah adalah untuk materi SMA IPA, dimana memang harus mengulang materi yang pernah didapatkan pada saat bangku SMA dulu" Ujar Nurul.

Untuk tambahan tugasnya sendiri memang kadang diberikan kepada anak-anak yang masih SD, melainkan anak SMA tidak diberikan tambahan tugas.

"Orang tua memang kesulitan untuk mengikuti materi yang diberikan oleh sekolah karena pada waktu sebelumnya orang tua belum pernah mendapatkan materi seperti sekarang, sehingga anak-anak mereka diajak untuk belajar di ETC" imbuh Desi.

Mereka juga menginginkan untuk kedepannya, para anak-anak didik bisa memberikan manfaat kepada anak-anak, bisa membantu atas kesulitan dari pembelajaran sebelumnya.

Reporter  : Dede Hafidz Al Faruq

Redaktur : Fuizahtun Khasanah

Comments

Popular posts from this blog

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat