Skip to main content

Guna Lawan Covid, Mahasiswa Produksi dan Bagikan Hand sanitizer Gratis

 

Kelompok Mahasiswa saat bagikan masker dan hand sanitizer
(Dokumentasi Pribadi)


LPMReference.com 
- Mahasiswa Kuliah kerja Nyata (KKN) Kelompok 51 UIN Walisongo ajak warga untuk membuat handsanitizer bersama. Pembuatan handsanitizer ini dilakukan di salah satu rumah warga yang terletak di Kelurahan Tambak Aji. Tujuan pembuatan hand sanitizer ini selain untuk menghindari Covid-19 juga bisa dimanfaatkan sebagai peluang usaha. Rencananya hand sanitizer yang telah jadi, akan dibagikan kepada warga sekitar, Minggu (01/11/2020).

Mohammad Najich Alfayn selaku koordinator kelompok 51, menuturkan dengan adanya pelatihan ini  berharap warga bisa melihat kesempatan dari kesempitan yang ada. Dengan meluasnya persebaran virus covid-19 di Indonesia membuat produk hand sanitizer laku keras, sedangkan untuk menekan angka kenaikan Covid-19 yang semakin tinggi, keberadaan handsanitizer juga dibutuhkan. "Produksi handsanitizer ini diharapkan dapat berguna dengan baik untuk masyarakat dan dapat mengurangi angka kenaikan Covid-19 di Indonesia", ujarnya.

Pembuatan handsanitizer ini dilaksanakan bersama dengan beberapa warga setempat dan dipandu oleh salah satu mahasiswa yang ahli pada bidang tersebut. Setidaknya lebih dari 8 peserta yang mengikuti pelatihan ini. Pembuatan handsanitizer yang dilakukan kelompok 51 ini terbilang cukup mudah, bahan yang digunakan juga mudah didapatkan di toko-toko kimia. 

Handsanitizer ini dibuat dengan mencampurkan 4 bahan, yaitu Isopropil, Gliserol, Hydrogen Peroksida dan Pewangi yang beraroma lemon untuk menambah kesegarannya. Kemudian setelah semua bahan tercampur sesuai dengan takaran yang ada maka handsanitizer ini dapat digunakan setelah didiamkan selama 72 jam.

Kegiatan ini mendapat dukungan positif dari masyarakat setempat. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Tinah selaku Ketua PKK dan warga yang mengikuti kegiatan ini menuturkan mengapresiasi dan antusias dengan program yang digagas mahasiswa ini. "Saya senang dengan adanya kegiatan dari KKN UIN Walisongo ini, produksi handsanitizer sangat bermanfaat bagi kami", tuturnya.

Rencananya setelah proses hand sanitizer didiamkan, jika telah siap edar akan segera dibagikan kepada masyarakat sekitar bersama pembagian masker. Lokasi yang menjadi sasaran pembagian handsanitizer ini, terbagi di dua titik yang berbeda di Kecamatan Ngaliyan dan di Kelurahan Tambak Aji. Dengan harapan semoga kontribusi mahasiswa ini dapat menekan angka penularan Covid-19 yang sampai saat ini belum tuntas.


Pewarta  : Dewi Nur Khasanah
Redaktur : Fuizatun

Comments

Popular posts from this blog

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas pengguna

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat