Skip to main content

Dirayakan Berbeda dengan Tahun-Tahun Sebelumnya, Haul KH. Abdullah Mathori Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Anjuran Pemerintah

dokumentasi pribadi

LPMReference- Perayaan haul KH. Abdullah Mathori yang ke 84, dirayakan berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya. KH. Abdullah Mathori adalah tokoh islam pertama di bandungharjo, istilahnya adalah bahurekso desa. Haul yang diperingati setiap tgl 8 Rabiul awal tersebut, yang biasanya dirayakan dengan mengadakan acara besar-besaran seperti khotmil quran bilghoib maupun binnadzor di seluruh mushola-mushola, tahlilan yang diikuti oleh seluruh lembaga pendidikan maupun lembaga keagamaan seperti muslimat, fatayat, muslimin, yang ada di bandungharjo serta ada karnaval arak-arakan yang biasanya mengundang grup marching band dari berbagai daerah dan ditutup dengan acara pengajian bersama. 

Khusus di tahun 2020 tepat pada tanggal 25 Oktober, perayaan haul ini berbeda, tidak lagi semeriah tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan keadaan yang mengharuskan untuk tidak membuat acara yang bisa mengundang khalayak ramai, Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan serta untuk memutus penyebaran covid 19. 

Haul kali ini, hanya dilaksanakan dengan sederhana oleh keluarga, dengan tetap mengadakan khotmil quran di rumah masing-masing dan pembacaan do’a khotmil quran bersama dengan sanak saudara saja. "Dihaul kali ini, kami sekeluarga hanya melakukan doa bersama dan pembacaan do'a khotmil quran, yang dimaksudkan untuk berkhusnudzon bahwa kalimat-klimat Al-quran adalah obat dari segala wabah dan penyakit", ujar KH. Rofiq Malik. 

Dengan tetap mematuhi aturan pemerintah, dengan tidak mengadakan acara-acara besar yang mengundang khalayak ramai, juga membuktikan bahwa yang terpenting dalam peringatan haul KH. Abdullah Mathori adalah do’a. Tidak harus banyak acara yang bergilir, tetapi banyak do’a yang mengalir. 

Selain mengadakan khotmil quran dan pembacaan doa khotmil quran, dalam rangkaian perayaan haul yang sederhana ini juga mengadakan kegiatan tahlil bersama, dimana pada haul tahun sebelumnya tahlil diikuti oleh banyak lembaga dan masyarakat dalam satu tempat, namun kali ini tahlilan dilaksanakan di kediamannya masing-masing. "Mengingat masih banyak kasus covid-19, kami sendiri dari masyarakat tetap mengimbau untuk selalu mematuhi protokol kesehatan sebagaimana yang telah dianjurkan oleh pemerintah. Dan yang salah satunya yaitu menghindari kerumunan. Maka dari itu, kami masyarakat memilih untuk melaksanakan tahlilan di rumah masing-masing toh sama saja niatnya berdoa", imbuh Sukardi warga setempat.

Ahmad Samsul Ma’arif salah satu santri ponpes Al-Muniroh mengatakan "bahwa sejak pertama menimba ilmu di pesantren peninggalan Mbah Malik (putra dari Mbah KH. Abdullah Mathori) setiap perayaan haul beliau, tidak pernah sepi. Perayaan haul kali ini memang tidak dibuat seperti biasanya dikarenakan patuh akan himbaun dari pemerintah, dan ini merupakan bukti antusias masyarakat desa bandungharjo dalam mentaati Peraturan Pemerintah".


Penulis     : Sofiatun 

Redaktur  : Fuizahtun


Comments

Popular posts from this blog

Menengok Kembali Sejarah Perkembangan Gawai Dari Abad 19 Sampai Sekarang

Sumber foto: https://www.ngerangkum.com Memasuki abad ke-20 kehidupan manusia mulai disibukkan dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut terlihat mencolok pada aspek teknologi. Berbagai pembaruan dan kecanggihan teknologi dihadirkan dalam kehidupan manusia. Perlahan namun pasti, hadirnya teknologi mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Era saat ini juga bisa disebut dengan era digital, era di mana  aktivitas manusia bergantung pada teknologi. Lalu bagaimana bisa aktivitas manusia bergantung pada teknologi? Bahkan bisa dikatakan manusia tidak bisa lepas dari hal tersebut. Simpel sekali, sebut saja yang paling dekat dengan kehidupan manusia setiap harinya, yaitu gawai. Gawai atau nama lain dari gadget yang kemudian karena kecanggihan dan kepintarannya kita biasa menyebutnya dengan smartphone . Dari waktu ke waktu gawai telah mengalami perkembangan teknologi yang cukup signifikan. Jika dulu gawai hanya sebatas peng...

Mic UKM-U KSMW Diduga Disabotase Pasca Ungkap Keburukan Birokrasi

LPM REFERENCE— Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) terjun ke Gedung Serba Guna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang untuk melakukan expo UKM-U (11/08/2024). KSMW menampilkan orasi yang disampaikan oleh Kamil di hadapan mahasiswa baru angkatan 2024. Dalam orasinya, Kamil mengungkapkan fakta-fakta terkait kondisi birokrasi kampus yang dinilainya buruk. "Kalian adalah sapi-sapi perah penghasil UKT," ujar Kamil dalam orasinya. Namun, sesaat setelah pernyataan tersebut, microphone yang digunakan Kamil tiba-tiba mati. Meskipun demikian, Kamil tetap melanjutkan orasinya dan kembali menjelaskan mengenai UKM-U KSMW. Ketika Kamil menyebut istilah "UIN Komersil," microphone yang digunakan kembali mati. Kejadian ini memunculkan kecurigaan di kalangan peserta, terutama karena sebelumnya UKM-U Kopma yang juga menyampaikan presentasi tidak mengalami kendala teknis apapun. Bahkan, ketika KSMW mencoba menggunakan tiga microphone yang b...

SISI MISTIS GOA KREO, DALAM PANDANGAN MBAH SUMAR

   LPM REFERENCE -  Goa kreo merupakan tempat wiasata unik yang berada di Gunungpati, Semarang. Bagaimana tidak, sepanjang goa dan sekitar waduk jatibarang banyak kera yang berkeliaran secara liar yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Dibalik keunikannya ternyata terselip berbagai sejarah mistis yang diyakini masyarakat. Tak terkecuali untuk mbah Sumar juru kunci tempat wisata tersebut, minggu (30/04) ketika kru Reference bertemu dengannya, ia menjelaskan bahwa goa kreo masih keramat dan sakral. Dulunya merupakan peninggalan Sunan Kalijaga, dimana saat Sunan Kalijaga mencari kayu jati untuk masjid agung Demak, kayu jatinya tersangkut disungai sebuah hutan. kemudian Sunan Kalijaga bersemedi dan meminta pertolongan pada Allah sehingga dikirimkan empat kera yang berwarna merah, kuning, putih dan hitam. keempat kera itulah membawakan kayu jati tersebut sampai ke Demak.  Menurut mbah Sumar keempat kera tersebut ghoib dan masing masing warna ...