Skip to main content

Pengukuhan Guru Besar Sosiologi Hukum, Sekaligus Guru Besar Pertama Fisip UIN Walisongo


Guru Besar Ilmu Sosiologi Hukum Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag.(dokumentasi pribadi)


LPMReference.com- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Prof. Dr. H. Imam Taufiq melantik Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag. sebagai Guru besar Ilmu Sosiologi hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) melalui sidang Senat Terbuka, Di Audit 2 kampus III UIN Walisongo, kamis (20/02/2020).

Acara tersebut turut dihadiri oleh ketua umum GP Ansor Yaqut Cholil Quomas, ketua MUI jawa tengah KH Ahmad Darodji. Serta ketua sidang senat terbuka Prof. Dr. H. Muhibbin M.Ag, Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag. beserta jajaran wakil rektor, para dekan dan wakil dekan, Direktur Program pasca sarjana, ketua lembaga dan Direktur Ma'had UIN Walisongo, Para Rektor / ketua perguruan tinggi di Jawa Tengah, dosen dan perwakilan mahasiswa.


Adapun riwayat pendidikan H. Abu Rokhmad beliau menempuh S1 (Sarjana) di UMS surabaya, Syari'ah / hukum perdata Islam (S.Ag), S2 (magister) UMM Malang, magister Agama (M.Ag), S3 (Doktor) Universitas Diponegoro Semarang, ilmu hukum serta pengajuan profesor dengan judul : Kemunduran Demokrasi dan Penegakan Hukum Profetis, perspektif sadd al-Dzariah.


Dalam Sambutannya Abu Rokhmad, tidak pernah menyangka bahwa untuk mencapai gelar ini, "tidak pernah terbayangkan karena diawali dengan kerja semampunya yang halal, termasuk menjadi takmir selama 5 tahun,  kemudian mengajarkan Baca Tulis Quran serta hal yang lainnya. Serta mengucapkan banyak terimakasih baik kepada keluarga kecilnya, keluarga sambungnya, seluruh sahabat, kolega, tamu undangan Semoga Allah SWT memberkahi kita". ujarnya.


Adapun Sambutan Rektor UIN Walisongo, ''Abu Rokhmad telah memberi gagasan yang baik tentang teks, konteks dan kerangka berpikir. Prof. Dr. H Abu Rokhmad M.Ag, yang menjadi profesor termuda di UIN Walisongo tetaplah kreatif, produktif dan menjadi inspiratif'' tuturnya.


Kemudian, acara ditutup oleh ketua senat sidang terbuka Prof. Dr. H. Muhibbin M.Ag dan dilanjutkan dengan pengucapan selamat dan prosesi makan bersama.


Reporter : Dery Mukarram

Redaktur : Fuizatun hasanah

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe