Skip to main content

SEMA PTKIN Nasional, Deklarasikan Diri di Kota Semarang


LPMReference.com - Deklarasi SEMA PTKIN Nasional sebagai forum silaturahmi antar Senat Mahasiswa di Tugu Muda Kota Semarang. (18/09/2019)

Dimulai sejak hari senin hingga rabu, telah berlangsung kegiatan Silaturahmi Nasional Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SEMA PTKIN) se-Indonesia di UIN Walisongo Semarang. Kegiatan diikuti setidaknya 40 peserta delegasi dari setiap lembaga SEMA PTKIN yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Dalam Silaturahmi Nasional tersebut di isi berbagai kegiatan seperti Seminar Kepemudaan, Training Legislatif, Forum Senat Mahasiswa dan ditutup dengan wisata Kota Semarang. Silaturahmi Nasional ini dilaksanakan dengan tujuan utamanya adalah pembentukan wadah yang memudahkan komunikasi antar Senat Mahasiswa PTKIN se-Indonesia dalam berbagai hal. 

Hal itu dirasa perlu untuk diwujudkan karena memang belum pernah terbentuk suatu wadah yang membangun hubungan dan mengakomodir segala kepentingan Senat Mahasiswa sebagai salah satu organisasi kemahasiwaan di lingkungan PTKIN.


Dalam forum Senat Mahasiswa dihasilkan berbagai keputusan, diantaranya adalah pembentukan wadah bernama SEMA PTKIN Nasional dan di deklarasikan di monumen Tugu Muda Kota Semarang sebagai simbol perjuangan. Deklarasi dipimpin langsung oleh Ketua Umum terpilih, yakni Aghisna Bidikrikal Hasan. Selain itu juga telah diputuskan berbagai hal yang dirasa perlu sebagai tujuan utama organisasi yang telah dibentuk, yaitu :

- Terwujudnya silaturrahmi antar lembaga senat ptkin se-indonesia.
- Penguatan lembaga Senat Mahasiswa PTKIN sebagai organisasi kemahasiswaan.
- Menyalurkan aspirasi setiap lembaga organisasi kemahasiswaan di PTKIN kepada pihak Kementerian Agama Republik Indonesia.
- Menyalurkan aspirasi masyarakat kepada pihak pemerintah Republik Indonesia, dan SEMA PTKIN Nasional yang responsif dan pro aktif terhadap segala kebijakan di tingkat kemahasiswaan atau kepemerintahan.


“Harapannya forum dan wadah yang sudah terbentuk mampu menguatkan organisasi kemahasiswaan PTKIN untuk mengajawantahkan peran mahasiswa sebagai pewaris dan penerus kemerdakaan Indonesia, serta menjaga dan memperjuangkan cita-cita Bangsa” ucap Ketua Umum, Aghisna Bidikrikal Hasan, dalam penyampaian deklarasi SEMA PTKIN Nasional.

Reporter : Dery
Redaktur : Ama

Comments

Popular posts from this blog

Fenomena Bahasa Campur-Campur ala “Anak Jaksel”

Gambar 1.1. Contoh meme yang membahas karakteristik “anak Jaksel”. Belakangan ini media sosial seperti Twitter dan Instagram ramai menyinggung fenomena tentang bentuk komunikasi yang terkenal kerap menyisipkan bahasa Inggris di dalam percakapan bahasa Indonesia. Cara bicara tersebut dianggap sebagai gaya bahasa anak-anak yang tinggal di Jakarta Selatan atau biasa disebut “a nak Jaksel ” . Kata yang umum dipakai antara lain adalah which is (yang), literally (secara harfiah), at least (minimal), even (bahkan), dan lain-lain. Gaya bahasa tersebut pun makin populer karena banyak selebrit as , pegiat Twitter, pegiat Instagram, dan pegiat Youtube atau video bloger juga menggunakan gaya bahasa tersebut dalam konten-konten yang mereka buat, sehingga makin marak diperbincangkan di kalangan warganet , yakni seseorang yang aktif mengakses internet, khususnya media sosial dalam kesehariannya. Mengutip tulisan tirto.id berjudul Gaya Bahasa ala “ A nak Jaksel” di Kalangan Pejabat

Kecewa UKT Mahal, MABA FISIP Gelar Unjuk Rasa di Depan WR 3

      http://www.lpmreference.com Hari terakhir PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan) menjadi momentum Mahasiswa baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) untuk unjuk rasa terkait mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Realisasi Program Ma'had tepat di depan Wakil Rektor 3, Minggu 6 Agustus 2023. Aksi yang bertempat di depan Land Mark Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang tersebut di latar belakangi atas ketidakkepuasan MABA FISIP tentang UKT yang begitu mahal, UKT yang tidak tepat sasaran dan Realisasi Program Ma'had yang masih jauh dari kata memuaskan untuk para MABA. Massa Aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan "Tolak Komersialisasi Pendidikan, Tolong Kami", "Regulasi Ma'had ugal-ugalan pelan-pelan pak Rektor". Aksi yang berlangsung pada pukul 17.20 WIB, secara kebetulan tepat berada di depan Wakil Rektor 3 yaitu  Achmad Arief Budiman dan disaksikan oleh nya secara langsung. "Mari kita kawal bersama adek-adek

Kampus UIN Walisongo disebut Anti Kritik, Begini Tanggapan Mahasiswa Baru Sosiologi 2023

      http://www.lpmreference.com Kampus UIN Walisongo Semarang disebut anti kritik, hal ini diungkapkan  mahasiswa baru Sosiologi angkatan 2023. Baru-baru ini, pada pelaksanaan hari pertama PBAK terpantau ada spanduk yang terpasang di sekitar gedung FISIP UIN Walisongo Semarang diturunkan oleh pihak kampus. Spanduk tersebut berisi kritik terhadap kebijakan kampus seperti isu UKT, isu ma'had, komersialisasi pendidikan dan sebagainya.  "Bahwa pihak kampus telah membatasi ruang kebebasan ekspresi untuk mahasiswa menyuarakan suaranya." Padahal kampus seharusnya menjadi tempat pendidikan yang merdeka bagi para Mahasiswa, " ungkap Kia Mahasiswa Baru Sosiologi 2023.  Menurut Kia, bahwa adanya sebuah kritik justru akan membuat kampus menjadi lebih baik. Bukan malah dibungkam seperti itu.  Sementara itu, Gibran, Mahasiswa baru Sosiologi 2023 mengatakan bahwa isu ma'had merupakan hal yang paling krusial dan patut kita kawal bersama-sama. Namun tidak pernah  mendapatkan pe